kaubilang,
hati kitalah stasiun
orang-orang datang atau pulang
dan hanya kenangan yang tinggal
terselip
di bangku-bangku peron,
derit malas kereta, mungkin juga
pada jeda pengumuman
dimana gelisahmu merajam detak
jejarum jam.
hujan pagi ini, dirimulebih jauh dari senja kemarin hari.
dari mana rinduku memula, jika
deretan gerbong-gerbong tua
senantiasa menoreh melankolia.
apakah lacur, kemudian,
jika kesedihan
ditulis pada selembar kertas nota?
kaubilang hati kitalah stasiun.
kereta yang lepas jadwal, waktu
mempermainkan hidup
yang mau terus berjalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H