dari mana rinduku memula, jika
deretan gerbong-gerbong tua
senantiasa menoreh melankolia.
apakah lacur, kemudian,
jika kesedihan
ditulis pada selembar kertas nota?
kaubilang hati kitalah stasiun.
kereta yang lepas jadwal, waktu
mempermainkan hidup
yang mau terus berjalan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!