Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ku Tulis Cinta di Daun Talas

19 April 2022   07:55 Diperbarui: 19 April 2022   08:10 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                                          Kepada Sang Guru Puisi,

Mentari saksi abadi kala tatapan kita berdua bersua

dari duarimba yang belum pernah salingkenalsapa

di sana

di belakang meja tulis berbidang tarahrata

mengulum lesung pipit menghantar seluruh makna

tergambar abadi paras-paras melontarkan aura memesona,

Kau kawinkan lektur kertas tebal itu ke atas tanganku

berhasrat kurasi dalam tilikan mahkota ilmu

menguak palung hati yang bermahkota cinta takpernahlayu

bolamata bulat serasa panah melesat laju

menembus kokohrusuk menancap pada sukmaku

gemuruh dada terdengar menderu penuh

sendu, merdu, seluruh rindu,

Alamseru saksi terpatri pasti

pada senja berdua akukau menanti

rintik-rintik yang takpernah berhenti

memaksaku tak mengingkari

tentang garis-garis pinggulmu yang meliuk lunglai

menarikan asmara semerbak beraroma filantropi

menyaburkan diri berparasut pelangi asmara aneka warni

memayungi jasad yang terpanggang cemburu lidah-api,

Suatu pagi dengan deru mesin bersampan

kau kirimkan satu, dua, hingga sepuluh pesan

mengharapkanku melangkah memadu muka bersuatangan

di atas geladak cinta kokoh beralas papan,

Hari ini, di tempat ini

kau corongkan ingatanlu saat kau di-bayi

kepadaku yang jauh di sini

merangkai aksara terpilih membingkai diksi

menjelma danawa elok menggenggam seuntai puisi

yang kan kau ingat di hari nanti,

Bekukan rima-rima apik ini

bersama tubuhku ilusi

abadi dalam peti cinta hati,

Kunanti.

#Bumitakpernahsepiolehilusicintasejati

#Pasar Rambutan,19042022

#Puisi Opan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun