Misalnya, ada seorang pembeli dari Belanda. Dia tidak kenal Indah. Tapi dia akhirnya belanja produk IML. Tahu darimana bule itu tentang IML? Ternyata orang Belanda itu mengetahui dari perhiasaan mutiara yang dipakai Astrid Uya Kuya. Efektif, kan?
7. Pandai Bersykur dan Ber-positive thinking
Rasa syukur sering terucap oleh Indah selama wawancara yang kami lakukan. Betapa Allah begitu menyayanginya dan member lebih dari yang dia minta. Misalnya, dia punya target punya galeri tahun 2016. Lamanya target yang dipasang karena mendirikan galeri memang tidak mudah. Tapi ternyata Allah mengabulkan lebih cepat dari yang Indah perkirakan. Tahun 2014 akhir galerinya resmi berdiri dengan masa persiapan 3 bulan saja.Sekarang Indah memiliki 2 galeri, satu di Lombok. Satunya lagi di Surabaya.
Dalam sesi terakhir wawancara, saya mengajukan pertanyaan tentang duka yang dialami selama menjalankan bisnis ini. ‘Tidak ada duka', katanya. Lho?
"Saya sering ditanya masalah ini. Tapi ini juga menjadi hal sulit bagi saya untuk menjawabnya, Karena saya merasa tidak ada dukanya selama menjalani. Mungkin karena berbisnisnya mengikuti passion jadi enak aja menjalaninya" :)
Tapi ada beberapa peristiwa tidak diharapkan yang pernah menghampirinya. Salah satunya dia pernah ditipu pegawainya. Tapi justru dengan kejadian itu dia belajar banyak terutama tentang pembukuan. Pencatatan semakin disiplin dilakukan. Dia yakin, kejadian apapun -terutama yang terasa tidak enak- akan membawa kebaikan pada dirinya asalkan dia tetap on the track.
Gabungan antara mengikuti passion dan juga olah pikir untuk selalu mengambil sudut pandang positif menjadi salah satu kunci sukses Indah dalam membesarkan bisnisnya.
Sebelum sesi wawancara berakhir, Indah mengatakan:
"Saya ingin membagi (pengalaman). Bukan ingin menggurui. Kisah-kisah inspiratif yang sering kita baca itu benar-benar ada".
Itulah sekelumit cerita singkat Indah dalam membesarkan bisnisnya.