Meskipun mudah dibuat, rasa tetap tidak tertandingi
Bagi yang penasaran seperti apa es choki ini, sebenarnya sangat mudah untuk dibuat dan tidak membutuhkan biaya yang mahal untuk membuatnya. Bahan-bahan yang ada pada es choki-choki meliputi: buah melon, buah semangka, air gula merah, air gula pasir, santan cair, es batu, choki-choki yang masih utuh didalam kemasan, dan tape hijau. Sedangkan alat yang digunakan cukup dengan blender, pisau untuk memotong buah, gunting untuk menggunting kemasan coklat choki-choki, wadah untuk menyajikan dan sendok maupun sedotan.
Langkah membuatnya pun sangat mudah, tinggal memasukkan air gula (merah/putih tergantung selera), kemudian coklat choki-choki (jumlah sesuai selera juga), dan santan ke dalam blender. Sambil menunggu diblender, kita dapat memotong buah-buah ke dalam mangkuk atau wadah untuk menyajikan dan ditambahkan es batu yang sudah dihancurkan. Air gula dan choki + santan yang berada di blender siap dituangkan langsung ke mangkuk (diatas buah). Memang untung membuat es choki ini sangat mudah, namun rasa nya akan terasa lebih nikmat ketika kita membelinya langsung ke tempat Bu Is dan feelnya akan lebih terasa, begitulah menurut beberapa pelanggan yang sedang berada di lokasi. Â
Lokasi es choki choki Bu Is
Bagi yang belum mencoba dan ingin berkunjung ke tempat keberadaan es choki, sebenarnya cukup mudah aksesnya karena masih berada di pusat kota Wonosobo. Dari alun-alun kota Wonosobo hanya sekitar 2 menit jika menaiki kendaraan. Alamat berada di Jalan Bismo, RT 04 RW 01 Sumberan Utara, Wonosobo. Namun, jika melihat dari google maps secara langsung bisa ketikkan lokasi "Es Choki-Choki Bu Is Sumberan" dengan alamat di titik maps JWV2+H97, Demang Sari, Wonosobo Barat, Kec. Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56311.
Bu Is menjual es choki-choki cukup di teras rumah menggunakan alas duduk. Untuk para pembelinya, jika ingin makan di tempat maka mereka duduk lesehan di sekitar rumah Bu Is. Biasanya jika para pembeli ramai-ramai dan ingin makan batagor di depan rumah Bu Is, maka choki-choki dibawa langsung ke kedai batagor.
Rasa semangat tinggi untuk tetap berjualan yang dimiliki Bu Is dan Pak Yadi patut diapresiasi di usianya yang menginjak 68 tahun. Meskipun sering merasa lelah, mereka tetap semangat mencari rezeki. Tidak ada hari libur untuk choki-choki Bu Is, kecuali memang ada kepentingan mendesak barulah libur berjualan. Perjuangan besar Bu Is dan Pak Yadi dalam menyekolahkan kedua anak laki-lakinya juga telah berhasil. Keduanya memperoleh gelar yang tinggi dan hingga sudah memiliki anak. Selain itu, anak yang kedua dapat melanjutkan Pendidikan S2 nya di Inggris. Saat lebaran tiba, semua berkumpul ada anak dan cucu. "Kalau lebaran itu, Bu Is seneng sekali semua ngumpul disini. Ada anak, cucu. Cucunya itu ada empat dan aktif semuanya. Jadi disini rame-rame " Ucap Bu Is sambil menunjukkan ekspresi bahagianya.Â
Sobat kompasianers yang penasaran, es choki-choki bisa menjadi rekomendasi kuliner saat jalan-jalan ke Kota Wonosobo, Jawa Tengah. Pokoknya  dijamin senang! Ramah di kantong, perut kenyang, hatipun senang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H