Menjadi Subjek atau Objek. Frasa dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat. Contoh: "Rumah besar itu dijual," "Saya membeli mobil baru."
Menjadi Pelengkap. Menyempurnakan makna predikat dalam kalimat. Contoh: "Dia menjadi sangat marah," "Mereka sedang bermain di taman
Dengan demikian, frasa merupakan kelompok kata yang membentuk satu kesatuan makna tanpa memiliki struktur subjek-predikat yang lengkap.Â
Frasa berfungsi untuk memberikan keterangan tambahan, memperjelas, atau memperkaya informasi dalam suatu kalimat. Dengan memahami jenis-jenis frasa dan fungsinya, kita dapat menyusun kalimat yang lebih jelas, rinci, dan bermakna.
Frasa dan Literasi Jalanan
Frasa dan literasi jalanan merupakan dua konsep yang seringkali berhubungan erat dalam konteks ekspresi budaya di ruang publik. Frasa adalah kumpulan kata yang membentuk satu kesatuan makna, tetapi tidak lengkap sebagai kalimat.Â
Frasa bisa terdiri dari berbagai jenis kata seperti kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kombinasi dari beberapa jenis kata ini. Frasa sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk memberikan informasi tambahan, memperjelas makna, atau memperkaya komunikasi.Â
Contoh frasa dalam konteks literasi jalanan mungkin termasuk pesan-pesan pendek seperti "Cinta Tanah Air" atau "Jangan Lupa Bahagia." Frasa-frasa ini sering ditulis dengan gaya yang menarik dan mudah dicerna oleh orang-orang yang melintas di ruang publik.Â
Sementara literasi jalanan mengacu pada penggunaan ruang publik, seperti tembok, bangku, atau kendaraan umum, sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan sosial, politik, atau budaya.Â
Ini bisa berupa tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya yang mengekspresikan gagasan, nilai, atau pesan tertentu kepada khalayak yang luas.
Literasi jalanan bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang kreativitas dalam menyampaikan ide-ide atau pendapat dengan cara yang unik dan seringkali provokatif.Â