KW-KW: cerminan struktur kebutuhan, keinginan dan kemampuan.Â
Setiap individu sebagai konsumen membeli barang atau mengonsumsi makanan dan  minuman bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan dan keinginan dasar biologis sesuai kemampuannya, tapi bisa jadi untuk memenuhi rasa aman, sosialisasi atau pertemanan, pertemuan (reuni) berbagai paguyuban atau juga aktivitas patembayan formal dalam pekerjaan sehari-hari.Â
Bisa jadi konsumen juga ingin menunjukkan harga diri sesuai status atau keberadaannya kepada lingkungan dan dunia luarnya. Bahkan bukan tidak mungkin kebutuhan dan keinginan konsumen juga terkait dengan upaya aktualisasi diri, yang menunjukkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.Â
Keyakinan adanya struktur kebutuhan setiap individu manusia tidak selalu merupakan kebutuhan tunggal.Â
Dalam realitas sosial, individu konsumen memenuhi kebutuhan dan keinginannya kadang-kadang melibatkan lebih dari satu dorongan atau motif, bahkan merupakan gabungan beberapa motif.Â
Sebagai contoh, seseorang yang lapar atau haus tidak selamanya dipenuhi oleh makanan dan minuman yang ada di rumah masing-masing. Bisa jadi sesekali ia makan dan minum di warteg, angkringan, cafe atau bahkan di restoran-restoran berkelas.Â
Bisa jadi sendirian atau bersama keluarga, teman atau sahabatnya sesuai kebutuhan, keinginan dan kemampuan serta kesepakatan dalam banyak relasi dan interaksi sosial. Dengan demikian, roda ekonomi dan bisnis akan terus berjalan dinamis mengikuti satu realitas ke realitas lainnya.
Tidaklah mengherankan produk-produk barang atau jasa dalam berbagai tingkatan kualitas akan selalu diciptakan oleh produsen untuk memenuhi tuntutan yang sesuai kebutuhan, keinginan dan kemampuan pangsa pasarnya.
Ternyata usaha barang-barang juga lahir menjadi realitas dinamika kehidupan manusia dalam berbagai lingkungan yang merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dengan perkembangan ekonomi, bisnis dan aktivitas sosial serta budaya di negara mana pun.
Gambaran produk barang-barang KW dapat analogikan dengan bentuk piramida, bagian fondasi dasar piramida biasanya mencerminkan level kebutuhan, keinginan dan kemampuan mayoritas konsumen.Â