Mohon tunggu...
Sofiah Rohul
Sofiah Rohul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Holla Before doing something, do something different

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sehari, Kunjungi 7 Lokasi Wisata di Bukittingi

29 Desember 2022   09:18 Diperbarui: 29 Desember 2022   09:24 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Landscape Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Sofiah.

Lokasinya tidak persis di pinggir jalan sehingga butuh kejelian untuk menepi. Asiik. Kami berhenti di rumah warga lalu kami lanjut dengan berjalan kaki melewati persawahan dan juga kafe yang berada di tengah-tengah sawah.

Inilah Rumah Gadang yang dimaksud ya teman-teman. Dokumen pribadi.
Inilah Rumah Gadang yang dimaksud ya teman-teman. Dokumen pribadi.

Berhubung in pertama kaliku wisata di Janjang Saribu, aku pun sedikit-sedikit berhenti untuk mendokumentasikan perjalanan. Manariknya, di awal perjalanan sedang ada pembuatan rumah tradisional Minang Kabau, tepat sebelum jempatan pertama. Cekrek, ya lebih dari satu poto terambil wkwk

Begitu masuk sedikit ke dalam, akan dibingungkan apakah mengikuti kata hati atau mampir ke wisata Rumah Inyiak atau ke Ngarai Sianok? Nah, pusing ga tu wkwk

Adikku saat poto di Jembatan gantung yang mengarahkan ke Janjang Saribu, tepat di belakang pengunjung.
Adikku saat poto di Jembatan gantung yang mengarahkan ke Janjang Saribu, tepat di belakang pengunjung.

Ok, kami putuskan ke tujuan awal. Setelah itu barulah ke dua lokasi tersebut. Jembatan gantung pun harus kami lintasi untuk menuju tangga atau janjang.

Monyet yang bergelantungan tampak melirik kami. Rasa takut namun ingin merasakan sensasi menaiki janjang tak menyurutkan kami perlahan menapaki satu demi satu.

Semangat 45 pun menggelora sampai akhirnya keringat jagung dan kerah lengan baju naik ke siku. "Woaaah," seruku dengan agak terengap-engap sambil bilang, "masih lama lagi kah?"

img-20220524-110002-63acf4434addee69c9436042.jpg
img-20220524-110002-63acf4434addee69c9436042.jpg

Bagaimana tidak, seketika aku pun terkngat  pasangan suami istri saat masih di tangga awal yang menyatakan, "ndak talok kami diak, kami turun ajalah lagi," sebutnya dalam bahasa daerah yang artinya (Kami tidak kuat atau sanggup ke atas dek, jadi kami turun aja).

Mendapati hal itu, sontak kami pun ingin menyerah. Mana hanya membawa satu botol air mineral dan satu botol minum rasa teh. "Tau akan seperti ini, bawa ciki-ciki," ujarku manusia lemah. Namun, menurut adikku, belum seberapa dibanding dengan janjang yang berada di tempat lain.

img-20220524-110612-63acf4c24addee74a6648f52.jpg
img-20220524-110612-63acf4c24addee74a6648f52.jpg

Tak lama kemudian, kami mendapati dua arah jalan berbeda. Yang satu ke atas, dan yang kedua belok kiri dengan melewati pohon besar lalu sedikit menurun dan kemudian menanjak. Di samping itu jika berusaha sedikit lagi, maka akan bertemu dengan bundaran yang sudab dimodiikasi sebaik mungkin dengan batako. Luar biasa untuk yang membuat tempat sekeren ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun