Menurutku Tante Karin sengaja tidak menghadiri pernikahanku karena merasa enggan bertemu dengan ayahku. Martha sendiri tetap memanggil ayahku dengan sebutan Om Teddy. Di dalam lubuk hatinya, dia hanya mengakui keberadaan Om Guntur, pria yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang sejak kecil, sebagai ayahnya .Â
Adikku itu masih menjalin hubungan baik dengan manta suami Tante Karin itu. Katanya papanya akan menikah bulan depan dengan seorang janda cantik yang telah ditinggal berpulang suaminya akibat kecelakaan lalu-lintas. Perempuan yang usianya masih pertengahan tiga puluhan itu memiliki dua anak laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah dasar.Â
Benar-benar sesuai dengan impian Om Guntur untuk mempunyai anak laki-laki karena dirinya telah memiliki Martha sebagai anak perempuannya.
Tragedi dalam keluarga kami berakhir dengan baik sesuai keadilan Tuhan. Semua pihak menuai apa yang ditaburnya masing-masing.Â
Aku banyak mengambil hikmah dari segala peristiwa itu dan berdoa semoga mahligai perkawinanku dengan Edo mampu bertahan sampai maut memisahkan kami. Amin.
Selesai
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H