Keahliannya memasak dan membuat kue seringkali diunggah di dunia maya seperti Instagram maupun YouTube, dan memperoleh apresiasi yang luar biasa dari para netizen. Teman-temannya banyak yang berasal dari kalangan orang kaya-raya dan kerap mengadakan arisan maupun persekutuan doa bergiliran di rumah-rumah mereka. Lambat-laun status Tante Karin terangkat menjadi salah seorang sosialita yang cukup berpengaruh di kota ini.
Kondisi tanteku yang glamor sungguh berbanding terbalik dengan ibuku yang pendiam dan sederhana. Sebenarnya Mama lebih cantik dan lembut, namun beliau jenis orang yang tidak suka menonjolkan diri. Teman-temannya tidak banyak, hanya sebatas kawan-kawan baik di masa sekolah dulu dan tetangga-tetangga dekat. Bahkan dahulu ketika aku masih kecil dan diantarnya setiap hari berangkat ke sekolah, ibuku jarang sekali bergosip-ria dengan ibu-ibu lainnya yang menunggu di sekolah. Wanita berambut lurus dan berwarna hitam legam itu lebih suka langsung pulang kembali ke rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga sembari menunggu waktu untuk menjemputku kembali.
Mama dapat membuat masakan maupun jajanan rumahan alakadarnya. Aku dan Papa sudah merasa cukup puas menikmati hasil kreasinya. Namun beberapa kali kudengar Eyang menyindir bahwa hasil karya Tante Karin lebih lezat dan sedap dipandang mata. Mama selalu diam saja setiap kali ibu kandungnya itu berkata demikian.
Ah, bagaimana mungkin aku bisa mengharapkan pembelaan dari ibuku kalau dia sendiri bahkan tidak mampu membela dirinya di hadapan Eyang? keluhku dalam hati. Benar-benar tidak ada jalan lain kecuali menebalkan telinga dan menabahkan hati demi menjaga keharmonisan keluarga.
Hingga pada suatu siang, Martha tiba-tiba datang menjemputku di rumah dan mengajak pergi ke suatu tempat untuk berbicara. Wajahnya tampak kuyu dan matanya sembab seperti habis menangis sepanjang siang dan malam. Tiba-tiba adik sepupuku itu menghentikan mobilnya di samping taman umum komplek perumahanku. "Orang tuaku akan bercerai...," ujarnya lirih. Sorot mata gadis itu tampak sendu dan berkaca-kaca.
Aku luar biasa terkejut. Selama ini keluarga mereka terlihat rukun dan harmonis. Foto-foto keluarga yang mesra seringkali diunggah di akun media sosial tanteku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H