Psikiater berusaha menenangkan pasiennya dengan menepuk-nepuk pundaknya. "Ibu tidak bisa pulang sendiri dengan kondisi seperti ini. Apakah saya bisa menghubungi suami Ibu untuk datang menjemput?" tanya dokter jiwa itu menawarkan. Ia tahu bahwa pasiennya ini selalu datang dengan menumpang taksi online.
Lisa mengangguk lemah. Ia memberikan nomor ponsel suaminya pada dokter itu. Mungkin sudah kehendak Tuhan. Akhirnya Mas Danu akan mengetahui apa penyakitku yang sebenarnya, katanya pasrah dalam hati. Selama ini suaminya yang pendiam itu tampak percaya saja bahwa istrinya hanya terkena gangguan pencernaan.
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H