Mohon tunggu...
Soffy Pratamalasari
Soffy Pratamalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa hubungan internasional/Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik/Universitas Jember

saya ingin pergi jauh dan mendatangi tempat tempat yang bisa membuat saya tenang dengan mendengarkan beberapa genre musik yang saya sukai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buruh dalam Belenggu Kapitalisme

13 Maret 2023   23:26 Diperbarui: 13 Maret 2023   23:28 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun hal ini sesuai dengan kacamata kapitalis, bahwa buruh atau tenaga kerja hanya sebatas menunjang faktor ekonomi saja, sehingga nilai buruh dapat dilihat dari seberapa dia melakukan pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan pasar. Hingga upah yang diberikan kepada buruh tergantung pada supply dan demand pasar. Padahal kenyataannya supply dan demand tidak selamanya lebih tinggi supply. 

Dalam kaum kapitalism, berlakunya dimana pemilik modal yang dapat bertahan dan berkembang secara pesat dalam perekonoman maka merekalah yang berkuasa. 

Sedangkan bagi mereka (perusahaan) yang kurang kuat dan hanya memegang modal kecil dan orang orang lemah harus terpental keluar karena kalah saing dengan yang mempunyai modal besar. Dan jika mereka tetap bertahan, maka mereka harus menjadi ekor bagi yang berkuasa tersebut. Itu tidak hanya berlaku bagi buruh, negara pun jika harus tunduk maka harus tunduk.

Terutama pada masa revolusi industri keempat, dimana revolusi teknologi yang membuat semua kegiatan menjadi instan dan otomatis, yang awalnya pekerjaan dilakukan dengan tangan manusia beralih menggunakan robot yang bisa dibilang lebih efektif. Hal ini membuat keperluan atas dasar sumber daya manusia perlahan menghilang, menyebabkan dunia kerja kacau. 

Banyak buruh yang tidak bekerja sehingga majikan dapat semena mena dalam proses pemberian upah terhadap buruh agar tetap dapat  bekerja. Hingga saat ini problematikan upah buruh masih susah terselesaikan. Konsep kapitalis memberikan pemahaman bahwa pertumbuhan ekonomi lebih penting dan diperhatikan ketimbang pemerataan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun