Hari beranjak siang. Setelah ceramah selesai, Bu Maryam keluar kamar menyiapkan sarapan. Sementara Pak Frenzy sibuk mengaduk secangkir kopi di dapur.
"Ibu," katanya tiba-tiba, "Aku tadi dengar ustaz itu bilang, kalau seseorang terus berpikir positif, Allah akan menyesuaikan takdirnya sesuai prasangkanya. Menurutmu, prasangka kita ke anak-anak gimana?"
Bu Maryam menghentikan gerakannya, menatap ke luar jendela.
"Aku yakin mereka semua akan jadi orang baik, Pak. Meskipun hidup makin susah, insya Allah mereka nggak bakal lupa sholat, nggak bakal lupa sama orang tua."
Pak Frenzy mengangguk. "Aku juga yakin, Bu. Dan aku tambah yakin kalau kamu hari ini masak rendang."
Bu Maryam hanya mendelik.
***
Sepanjang hari itu pasangan enerjik ini dalam hatinya menunggu kedatangan anak-anak dan cucu mereka.
Kemarin sudah beli sekarung jagung muda dan sekarung nanas di Subang, setelah berlibur 2 hari  di Ciater.
Kini pegal-pegal ditubuh mereka mulai berkurang. Berduaan keliling luar kota, kegemaran mereka sejak muda. Bedanya kini menjalankan mobilnya tak secepat dulu. Mereka bergantian nyetir.
Malam harinya, menjelang pergantian tahun, mereka duduk bersama di teras rumah. Anak-cucu tak ada yang datang dan tak ada kabar.