Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Lucu | Langit: Tak Akan Ingkar Janji

1 Januari 2025   05:01 Diperbarui: 1 Januari 2025   05:01 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


...pesan motivasi, berbaju Cerpen

Cerpen Lucu  |  Langit: Tak Akan Ingkar Janji

DikToko
(Soetiyastoko
)

Pagi itu, 31 Desember 2024, udara di luar masih pekat dingin. Pak Frenzy, lelaki berusia 68 tahun dengan rambut kribo yang sebagian besar sudah putih, baru saja selesai sholat Subuh. Namun, bukannya bersiap-siap untuk beraktivitas, ia kembali meluruskan badannya di atas kasur empuk di kamar yang hangat. Ini di luar kebiasaannya.

Rencana mencuci mobil, tak dilakukannya.

"Ibu, Ibu mau ikut tidur lagi? Atau malah sibuk nyapu?" tanyanya sambil menepuk tempat tidur di sebelahnya.

Bu Maryam, istrinya yang berusia 65 tahun, sudah menutup pintu kamar.
"Tidur lagi? Kan ada acara ceramah bagus di TV, Pak." Sambil menekan remote, ia duduk di sisi tempat tidur.

Televisi menyala, menampilkan seorang ustaz terkenalyang tak pernah terlihat serius, dia berbicara penuh semangat. Dengan banyak analogi lucu.
Judul ceramahnya terpampang besar di layar: "Allah akan meng-iyakan setiap yang disangkakan setiap umat-Nya."

Pak Frenzy mengerutkan kening. "Ibu, itu judulnya macam apa? Jadi, kalau aku sangka besok dapat duit satu miliar, Allah bakal iya-iya aja gitu?" Ia terkekeh kecil.

"Ya enggak begitu, Pak. Kan ada proses dan niat baik," balas Bu Maryam sambil merebahkan diri di sampingnya. "Dengar dulu, Pak, siapa tahu kamu tambah insaf."

Pak Frenzy berpura-pura terkejut. "Loh, ini maksudnya aku kurang insaf?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun