Pendidikan | WHY Tulisan Harus Ada Titik, Koma, Paragraf & Tanda Baca Lainnya?
(Analogi Kocak Biar Nggak Pusing Membacanya!)
DikToko
(Soetiyastoko)
Pernah nggak sih, kamu membaca tulisan yang seperti kereta api tanpa rem? Panjang, terus-terusan, nggak ada jedanya, sampai kamu bingung, "Ini mau berhenti di mana, nih?"
Nah, itu sebabnya tanda baca diciptakan! Bayangkan tanda baca itu seperti lampu lalu lintas, polisi tidur, atau bahkan halte bus.
Mereka ada supaya tulisanmu nggak bikin orang pingsan karena kelelahan. Yuk, kita bahas satu per satu tanda baca dan peran uniknya lewat analogi kocak!
1. Titik (.) si Sopir Berhenti di Lampu Merah
Titik itu kayak lampu merah. Dia bikin tulisan berhenti sementara sebelum lanjut ke ide berikutnya.
Coba bayangkan kalimat ini tanpa titik:
"Aku lapar ingin makan nasi goreng minum es teh manis duduk di warung ngobrol sama teman lalu pulang ke rumah tidur."
Capek, kan?
Kalau ada titik:
"Aku lapar. Ingin makan nasi goreng. Minum es teh manis. Duduk di warung. Ngobrol sama teman. Lalu pulang ke rumah. Tidur."
Lebih teratur, kayak sopir yang taat lalu lintas.
2. Koma (,) si Polisi Tidur yang Bikin Santai
Koma itu seperti polisi tidur di jalanan. Nggak berhenti total, cuma pelan-pelan biar nggak terlalu ngebut.