Cerpen  |  "Kesederhanaan Tak Mubazir, Kekayaan Sesungguhnya"
DikToko
(Soetiyastoko)
Remang fajar belum menyingkir  ketika mesin kendaraannya dimatikan di tempat parkir Stasiun Cisauk. Lalu keduanya bergegas  kedalam menuju peron, kereta sudah menunggu. Langsung naik gerbong KRL yang sudah padat dengan penumpang.
Kabin Kereta Rel Listrik di pagi hari selalu harum, para penumpangnya pun wangi-wangi.
Hmm, beda aroma ketika senja ... Yaa, kalian sudah tepat membayangkan bauran  keringat penumpang di perjalanan pulang.
***
Rahmad dan Rinda, pasangan muda yang tak rikuh hidup seperti kebanyakan para pekerja, meski masing-masing berasal dari keluarga kaya raya.
Selalu begitu,  setiap kali mereka mengunjungi kantornya di  tengah kota Jakarta.
Dari  stasiun Sudirman, mereka berdesak-desakan ikut mobil penjemput karyawannya.
***
Rumah mereka besar dan berhalaman luas, tetapi isi rumah serta gaya hidupnya tidak menampakkan kemewahan sama sekali. Tanpa perabotan mewah atau barang bermerek, mereka menjalani kehidupan dengan kesederhanaan yang terlihat tak membebani. Â Hanya ada benda-benda fungsional, bukan pengerek status sosial.