Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan | Sehat Jasmani & Rohani: Antara Ilmu & Tindakan

20 Oktober 2024   03:23 Diperbarui: 20 Oktober 2024   05:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan  |  Sehat Jasmani dan Rohani: Antara Ilmu dan Tindakan

DikToko
(Soetiyastoko)

HIPOTESA ABSURD :

1. "Ingin Sehat, Tapi Ogah Capek: Rahasia Sukses Membuat Dokter Kaya"

2. "Makan Obat Lebih Nikmat Daripada Olahraga? Begitulah Caramu Menjaga Kesehatan"

3. "Pola Hidup Sehat: Teori Hebat yang Jarang Dilakukan, Lebih Baik Sakit Saja"

4. "Sibuk Mencari Ilmu Kesehatan, Tapi Tak Sempat Menerapkannya: Selamat Datang di Zona Nyaman yang Sakit"

5. Tak Suka Siksa Neraka tapi Enggan Jauh Dari Nikmat Maksiat.

6. Ingin ...... , tapi Tak Mau ......

Wooi, amboi !
Sungguh hipotesa absurd, sudah terbukti  sebelum diteliti.

Hampir tidak ada orang yang belum tahu betapa sakit, bisa membuat tubuh menjadi sangat tidak nyaman. Bahkan makanan paling enak sekalipun, ketika tubuh sakit, tidak lagi menggugah selera.

Kondisi tubuh yang lemah, malas bergerak, dan pikiran yang lesu menjadi penghalang untuk menikmati kehidupan sehari-hari.

Setiap orang tahu bahwa sehat itu penting. Demikian pula, kebanyakan orang tahu betul,, ilmu dasar tentang menjaga kesehatan.

Mulai dari pentingnya olahraga, istirahat yang cukup, pola makan seimbang, hingga minum minimal dua liter air setiap harinya.

Namun, ada perbedaan besar antara "mengetahui" dengan "menjalankan".

Mengetahui cara untuk hidup sehat tidak otomatis menjadikan tubuh kita sehat. Banyak dari kita yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan, tetapi tidak disiplin menerapkannya.

Kondisi di atas adalah bukti nyata bahwa sekadar mengetahui tidaklah cukup. Sebanyak apapun kita memahami teori tentang kesehatan, tubuh tidak akan menjadi segar-bugar jika kita tidak konsisten mengamalkannya.

Banyak orang yang tahu cara untuk tetap sehat, namun mereka masih sering jatuh sakit. Mengapa demikian? Karena mereka tidak menjalankan apa yang mereka ketahui. Menjaga tubuh tetap segar-bugar, tidak mudah lelah, serta tahan terhadap batuk, pilek, dan demam, bukanlah hasil dari teori semata. Itu semua adalah buah dari tekad yang kuat dan keteguhan dalam menjalani pola hidup sehat.

Tekad dan Konsistensi untuk Hidup Sehat

Untuk tetap sehat, tekad dan konsistensi adalah kunci. Banyak orang ingin sehat, tetapi tidak memiliki tekad yang cukup kuat untuk menjalankan pola hidup sehat yang seimbang. Ironisnya, di tengah keinginan kuat untuk tetap sehat, banyak orang justru lebih memilih jalan pintas: mengandalkan obat-obatan atau sekadar berkunjung ke dokter saat sudah terlanjur sakit, daripada menjalankan kebiasaan hidup sehat.

Kondisi ini menciptakan peluang besar bagi industri kesehatan, farmasi, dan bahkan produk-produk yang kurang sehat seperti rokok. Seloroh ironisnya, banyak dari kita justru "membuat kaya" pabrik obat, apotek, rumah sakit, bahkan produsen rokok. Kita tahu bahwa olahraga, istirahat, dan makan dengan gizi seimbang adalah kunci untuk sehat, namun kita sering "ogah" menjalankannya.

Padahal, menjaga kesehatan adalah salah satu bentuk ibadah. Dalam Islam, kita diwajibkan untuk menjaga diri kita dari hal-hal yang dapat merusak tubuh dan jiwa. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:

"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan..." (QS. Al-Baqarah: 195).

Ayat ini secara eksplisit memerintahkan kita untuk menjaga diri, termasuk dalam menjaga kesehatan. Islam juga mendorong kita untuk hidup sehat, baik jasmani maupun rohani. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Namun dalam keduanya ada kebaikan..." (HR. Ahmad).

Hadits ini menunjukkan bahwa kekuatan, termasuk kekuatan fisik dan kesehatan, adalah sesuatu yang diinginkan dan diperintahkan dalam Islam. Kesehatan yang baik memungkinkan kita untuk lebih produktif dalam beribadah dan bekerja, serta mampu memberikan manfaat bagi orang lain.

Ilmu Kesehatan: Wajib Diamalkan, Bukan Sekadar Diketahui

Kesehatan bukanlah sesuatu yang bisa kita abaikan. Ilmu tentang kesehatan wajib diamalkan, bukan sekadar untuk dipajang sebagai pengetahuan. Sama halnya dengan ilmu-ilmu lainnya, ilmu kesehatan harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang sebenarnya, yakni hidup yang sehat dan bugar.

Dusta yang Nyata---begitulah jika hasrat untuk hidup sehat tidak diiringi dengan tekad yang kuat untuk menjalankan pola hidup sehat.

Banyak dari kita ingin hidup sehat, tetapi tidak mau berusaha untuk mencapainya. Kita tahu apa yang harus dilakukan, namun kita enggan melakukannya. Ini adalah dusta terhadap diri kita sendiri.

Sehat bukanlah hasil dari keinginan belaka, melainkan dari upaya yang konsisten dan gigih.

Kesimpulan

Sehat jasmani dan rohani bukan hanya tentang mengetahui teori kesehatan, tetapi lebih kepada tindakan nyata dan konsisten dalam menjalani pola hidup sehat.

Banyak orang mengetahui ilmu tentang cara menjaga kesehatan, tetapi tidak semua orang mengamalkannya.

Sebagai seorang Muslim, menjaga kesehatan adalah kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Mengetahui ilmu tentang kesehatan saja tidak cukup; kita harus menjalankannya agar tetap segar-bugar dan tidak mudah jatuh sakit.

Hasrat yang hebat untuk tetap sehat harus diiringi dengan tekad yang kuat dan disiplin dalam menjalani hidup sehat.

Saran

1. Mulailah dengan langkah kecil, seperti memperbanyak minum air putih dan mengatur pola tidur yang cukup. Jangan terlalu memaksakan diri pada awalnya, tetapi tingkatkan secara bertahap.

2. Jadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian. Olahraga tidak harus selalu intens, yang penting adalah konsistensi. Cobalah berjalan kaki, bersepeda, senam atau sekedar senam pernafasan, posisi yoga dan aktivitas fisik lainnya.

3. Pentingnya pola makan seimbang. Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah, sayur, dan protein sehat. 

Sumber protein tak harus daging dan ikan, bisa lebih sehat protein nabati dari tahu-tempe dan kacang-kacangan. Serta kurangi makanan yang tinggi lemak dan gula.

4. Jaga kesehatan rohani, dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah, doa, dan merenungi ciptaan-Nya.

5. Disiplin adalah kunci. Tanpa kedisiplinan dan tekad yang kuat bin determinasi, segala pengetahuan tentang kesehatan tidak akan membuahkan hasil.

---------

Pagedangan , BSD , Tangerang, Minggu, 20/10/2024 02:56:37

Belum kunjun ngantuk, garuk finger print nyamuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun