Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pendidikan | Penyebab Anak Kecil Tumbuh Menjadi Pembangkang dan Sulit Dikendalikan, Rincian dan Tips Perbaikan

18 Oktober 2024   23:57 Diperbarui: 19 Oktober 2024   01:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eyang Buyut Manunggal 8

Mereka akan menjadi lebih rentan untuk memberontak karena tidak memahami batasan yang jelas mengenai perilaku yang diinginkan.
Anak akan mengalami kebingungan dalam merespons perubahan suasana hati orang tua.

5. Kurangnya Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak sering kali menjadi pemicu perilaku pembangkangan.

Ketika anak merasa tidak didengar atau diabaikan, mereka cenderung mencari perhatian dengan cara yang negatif.

Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam menjalin hubungan yang baik, tidak hanya diantara orang dewasa.

Komunikasi efektif dengan anak kecil  amatlah penting, sekaligus mengurangi potensi perilaku memberontak.

6. Kebiasaan Menghukum Tanpa Penjelasan

Menghukum anak tanpa memberikan penjelasan atau alasan yang jelas hanya akan membuat mereka merasa dihukum tanpa sebab yang mereka pahami.

Hal ini dapat menimbulkan perasaan dendam dan membuat mereka semakin keras kepala di kemudian hari.

Sebaliknya, penting bagi orang tua untuk menjelaskan alasan di balik setiap konsekuensi yang diberikan agar anak dapat belajar dari kesalahan mereka.

7. Tidak Memberikan Batasan yang Jelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun