PAK PRABOWO
DikToko
(Soetiyastoko)
QUOTE :
1. Indonesia Emas hanya bisa diwujudkan oleh manusia bermental dan bermoral emas. Cerdas saja, tidak cukup.
2. Manusia cerdas dan berilmu tinggi, jika moral dan mentalnya buruk, berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara.
Setiap komunitas, dari zaman purbakala hingga saat ini, memiliki pengetahuan tentang baik dan buruk. Hal ini berlaku terlepas dari agama atau keyakinan yang dianut. Setiap kelompok manusia selalu memiliki standar moral, meskipun standar tersebut bisa berbeda-beda.
Di zaman modern ini, pengetahuan tentang baik dan buruk semakin meluas. Informasi bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja. Namun, persoalannya bukan hanya soal pengetahuan. Masalah utama adalah apakah seseorang bersedia menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan agama, moral, dan etika sudah diajarkan di lembaga pendidikan formal. Tetapi, kepatuhan terhadap aturan dan norma adalah masalah pribadi. Meskipun ada hukum dan aturan tertulis, pada akhirnya perilaku seseorang tetap berada di bawah kendalinya sendiri.
Korupsi di Indonesia
Indonesia saat ini menghadapi masalah besar terkait perilaku korupsi. Banyak kasus korupsi yang tertangani hanya sebagian kecil dari total peristiwa yang sebenarnya terjadi. Hanya sekitar 10% yang berhasil dilacak oleh lembaga penegak hukum. Sisanya sering lolos dari jeratan hukum.
Masalah korupsi lebih merusak daripada karat pada besi. Korupsi menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat dan mengacaukan perekonomian. Bahkan, keluarga yang dibangun dari hasil korupsi akan mengalami kerusakan secara moral. Fenomena ini sudah dapat kita lihat di banyak tempat.
Persoalan mendasar di Indonesia adalah lemahnya pembangunan moral. Menanamkan kesadaran untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk menjadi tantangan yang besar. Sayangnya, di masa kini, perilaku buruk sering dianggap biasa. Beberapa orang bahkan bangga menunjukkan perilaku buruk mereka di hadapan orang lain.
Peran Pemerintah dalam Pembangunan Moral
Pemenang Pemilu Presiden, Bapak Prabowo dalam kampanye-nya telah menunjukkan perhatian pada pembangunan fisik generasi penerus.
Akan dilakukan upaya seperti pemberian makan gratis untuk anak-anak merupakan langkah positif untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan.
Namun, pada saat yang sama, penting juga untuk fokus pada pembangunan moral dan mental manusia Indonesia.
Pendidikan  yang didukung gizi yang baik, diharapkan mampu menghasilkan manusia cerdas dan berilmu dan pengetahuan luas. Mampu bersaing dengan warga bangsa lain.
Namun, menjadi tidak maksimal, jika pendidikan moral dan mental tak diperhatikan.
Instalasi moral mental yang baik dan unggul harus digenjot lebih maksimal.
Masyarakat perlu dipaksa dan didorong untuk berperilaku baik dan menjauhi perilaku buruk.
Dalam kondisi apa pun, akan selalu ada orang yang melanggar norma. Namun, negara-negara yang berhasil menerapkan pendidikan moral, etika, dan mentalitas yang baik; mampu meminimalisir perilaku buruk. Seperti korupsi dan prilaku maksiat lainnya. Itulah tugas kita sebagai bangsa.
Pentingnya Kerjasama Antar Kementrian Dalam Pendidikan Moral & Mental
Upaya ini harus dilakukan dengan dasar Pancasila, terutama sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kementrian Agama, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Sosial harus berperan aktif dalam menyelenggarakan pendidikan moral.
Selain itu, upaya ini juga harus dilakukan di tingkat yang lebih kecil, mulai dari keluarga hingga lingkungan RT dan RW. Termasuk memaksimalkan rumah ibadah, lembaga keagamaan dan semua yang terkait.
Tumbuhkan budaya malu bermaksiat korupsi dan lainnya.
Keprihatinan kita saat ini adalah ditenggarai adanya fakta proyek infrastruktur yang dikerjakan dengan sikap koruptif. Asal jadi.
Ditenggarai banyak proyek yang hasilnya tidak sesuai dengan perencanaan awal karena penyelewengan dana.
Contoh yang mencolok adalah pembangunan Tol Layang
MBZ Jakarta - Cikampek, tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya. Memalukan, apalagi dananya donasi dari pihak asing, malah diselewengkan.
Yth. Pak Prabowo, dan Yth. semua Ketua Partai Pendukung serta seluruh Yth. Anggota  DPR & DPD
Kami ajukan usul :
Demi suksesnya pewujudan hal-hal baik dan menjamin loyalitas - intergitas jajaran eksekutif, legislatif, yudikatif serts tak mengulang terjadinya hal-hal yang koruptif, sbb.:
1. Ketua Partai wajib memberikan pernyataan, bahwa calon  Menteri yang diajukannya harus dijamin tidak korupsi. Hal ini harus dinyatakan secara tertulis dan diumumkan kepada Masyarakat luas lewat berbagai media.
2. Sumpah tidak akan korupsi, dinyatakan secara jelas - eksplisit dalam setiap sumpah pada jabatan politik dan publik di seluruh Indonesia. Tanpa kecuali.
Kita harus segera bertindak nyata tanpa menunda lagi.
Semua kebenaran datang dari Allah, sedangkan kesalahan ada pada manusia. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
---
Kesimpulan:
Masalah moral, terutama korupsi, merupakan tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini. Meskipun pengetahuan tentang baik dan buruk sudah tersedia, penerapan dalam kehidupan sehari-hari masih lemah.
Saran:
1. Pemerintah perlu memperkuat pendidikan moral dan mental di semua tingkatan, baik di sekolah maupun di keluarga.
2. Masyarakat harus lebih aktif dalam mengawasi perilaku buruk dan berani menolak korupsi serta tindakan tidak bermoral lainnya.
3. Perlu kampanye masif di semua media dan perkantoran pemerintah maupun swasta. Termasuk sekolah, kampus, terminal, halte, stasiun kereta, bandara dan tempat umum lainnya. Menggunakan berbagai sarana.
4. Menuliskan berbagai kalimat yang menyadarkan bahwa korupsi itu buruk, pada kemasan produk konsumtif, dapat memaksimalkan upaya ini. Misalnya "PRODUK INI HALAL, KECUALI BILA DIBELI DENGAN UANG HARAM"
-------------
05/09/2024 23:44:43
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H