Persoalan mendasar di Indonesia adalah lemahnya pembangunan moral. Menanamkan kesadaran untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk menjadi tantangan yang besar. Sayangnya, di masa kini, perilaku buruk sering dianggap biasa. Beberapa orang bahkan bangga menunjukkan perilaku buruk mereka di hadapan orang lain.
Peran Pemerintah dalam Pembangunan Moral
Pemenang Pemilu Presiden, Bapak Prabowo dalam kampanye-nya telah menunjukkan perhatian pada pembangunan fisik generasi penerus.
Akan dilakukan upaya seperti pemberian makan gratis untuk anak-anak merupakan langkah positif untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan.
Namun, pada saat yang sama, penting juga untuk fokus pada pembangunan moral dan mental manusia Indonesia.
Pendidikan  yang didukung gizi yang baik, diharapkan mampu menghasilkan manusia cerdas dan berilmu dan pengetahuan luas. Mampu bersaing dengan warga bangsa lain.
Namun, menjadi tidak maksimal, jika pendidikan moral dan mental tak diperhatikan.
Instalasi moral mental yang baik dan unggul harus digenjot lebih maksimal.
Masyarakat perlu dipaksa dan didorong untuk berperilaku baik dan menjauhi perilaku buruk.
Dalam kondisi apa pun, akan selalu ada orang yang melanggar norma. Namun, negara-negara yang berhasil menerapkan pendidikan moral, etika, dan mentalitas yang baik; mampu meminimalisir perilaku buruk. Seperti korupsi dan prilaku maksiat lainnya. Itulah tugas kita sebagai bangsa.
Pentingnya Kerjasama Antar Kementrian Dalam Pendidikan Moral & Mental
Upaya ini harus dilakukan dengan dasar Pancasila, terutama sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.