Kami pulang, tetapi  kepulangan kami kali ini bukan untuk merayakan kebahagiaan, melainkan untuk melepas kepergian.
Kehangatan teh ginastel yang selalu ibu sajikan terasa hambar, karena kehangatan bapak telah tiada.
Tulang punggung keluarga itu telah tumbang.
Lalu siapa nanti yang akan mengirimkan uang biaya rantau ?
---------------
*Kesimpulan:*
Kepulangan adalah momen yang dinantikan oleh setiap anak yang merantau. Namun, tidak semua kepulangan berujung bahagia.Â
Terkadang, ada peristiwa yang merubah makna dari kata "pulang" itu sendiri, dari kebahagiaan menjadi perpisahan yang mendalam.
Saran:
Setiap momen bersama keluarga adalah berharga, bila tinggal berjauhan  kini manfaatkan video calon, secara periodik. Buatlah jadwal Video Call.
Kita tidak pernah tahu  terutama kapan saat-saat terakhir bersama orang yang kita cintai.
Oleh karena itu, manfaatkan setiap kesempatan untuk kembali, bukan hanya karena kewajiban, tetapi karena cinta dan tanggung jawab terhadap keluarga yang selalu menanti. Sekali lagi jangan menunda-nunda pulang, jika uang tak jadi penghalang, karena kita tidak pernah tahu kapan kesempatan terakhir itu akan datang.
*Tamat*