Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kangen Dikau, Kata-mu

29 Maret 2023   12:21 Diperbarui: 29 Maret 2023   12:31 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kau tulis di cerpen-mu, "mestinya anak-mu, mantu-ku dan cucu-mu, adalah a-man-cu mu juga" , saat itu sudah terlambat.

Kalimatmu itu, mengingatkanku, saat aku pura-pura marah pada-mu. Lalu kutinggal pergi.

Tak kau lihatkah saat itu, aku tampil tak biasa. Sengaja kusajikan istimewa untuk-mu. Se gaja kupantik keberanianmu. Kutunggu kata itu darimu.

Tapi dikau terdiam tak beranjak. Saat itu sangat kuharap, kau kejar aku. Kau gamit tanganku dan menahanku, untuk tidak pergi. Seperti yang kubaca di novel-novel.

Namun aku harus kecewa, kau tak lakukan yang kutunggu-tunggu darimu.

Sejak itu lukanya duka terbingkai dan teronggok , sedangkan cangkir tosca itu tak pernah lagi kusajikan pada-mu.

Kau  tega, sejak itu tak datangiku lagi.

Waktu berjalan dan aku tak ingin ketinggalan. Salahkah telah ku-iya-kan -yang- dengan mesra menjemputku jelajahi masa.

Di ujung kecewa, , kangen, menunggu-mu yang tak kunjung datang.

Sudah bergudang-gudang "kata  sayang" ingin kubisikan pada-mu,
terpaksa kukarungi,
kependam rapat
dibenakku,

Sebab yang telah kutunggu lama,
tak kau lakukan padaku,
telinga-mu
tak pernah mendekat
kepadaku, ....
Aku tak berani lancang
sembarang
ucapkan "sayang"
yang mestinya
sudah kau baca
dimataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun