Pembaca kompasiana yang hebat. Gemuruh debar dada, ternyata banyak varian-nya.
Kalian, apakah mau menambahkan ?
Misalnya, jatuh cinta, putus cinta, diterima kerja, di PHK atau binatang kesayangan mati ?
Ada lagi ? Yaa, benar, dikejar-kejar mata elang, si penagih hutang. Itu lebih mendebarkan dibanding cerita kuntilanak yang "ngegelitikin" koruptor di penjara kaum kaya; Sukamiskin.
Biarlah tempe tetap tempe, pun kerupuk yang enak dimulut itu.
Tetapi menuju Indonesia emas 2045, kita semua harus bebenah dan sungguh-sungguh berproses kearah itu.
Juara,
Ini tentang himpunan atau kumpulan kualitas setiap individu warga bangsa.
Setiap orang harus berproses kearah yang sejalan.
Ini masalah besar, lebih dahsyat dibanding dampak pembangunan infra struktur.
Indonesia emas tidak bisa dicapai hanya dengan sekedar rentetan peristiwa pembangunan fisik yang memakan waktu beberapa hari saja. Tetapi ujung sebuah proses perjuangan dalam koridor disiplin dan rutinitas pengembangan diri yang lebih hebat, dibanding upaya yang sama -yang- dilakukan warga negara pesaing.
Semua itu, haus didasari fondasi yang baik. Mengacu pada sila pertama landasan ideal kita, Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa.