Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Modal Tempe dan Kerupuk: Indonesia Emas 2045, Akankah?

26 Maret 2023   00:42 Diperbarui: 26 Maret 2023   00:54 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebuah pembuktian, bahwa bangsa ini "bukan bangsa tempe !".

Mengapa dengan "tempe ?". Apa yang salah ? Bukankah tempe adalah lauk teman nasi yang utama di piring-piring nasi kita ? Mengapa tidak memilih di narasikan dengan "kerupuk" saja ?

Bukankah "kerupuk" lebih Indonesia dibanding "tempe". Kerupuk berasal dari tepung kanji bin tapioka, yang diperas dari parutan singkong.

Singkong yang mampu tumbuh diladang-ladang kita, dengan sedikit perawatan, bahkan sering kali tanpa perlu dipupuk.

Singkong pula telah jadi bagian  strategi ketahanan nasional di bidang pangan. Sedangkan tempe yang dibuat dari biji kedele, masih amat tergantung pada impor dari negara lain.

Harga tempe sering jadi bagian gonjang-ganjing keuangan sebagian besar Rakyat kecil di negara kita yang besar dan luas ini.

Tempe, adalah bagian dari ironi bangsa besar ini. Begitu suplai stok kedele menurun, harga melonjak. Ukuran besar dan ketebalan pun ikut berkurang.

Pengrajin tempe  "semaput bin pingsan", pembeli berteriak dan pejabat terkait pengadaan kedele pun kalangkabut. Konsumen pun menjerit.

"Lho, bukankah tempe bisa diganti bin di subtitusi dengan kerupuk ?.  'Kan, cuma untuk lauk-teman nasi di mulut ?"

Jika sudah begitu, banyak dada yang berdebar kencang. Kali ini bukan seperti menyaksikan bendera dikibarkan diiringi gagah perwiranya lagu Indonesia Raya. Beda !

Sebab, tempe punya peran besar terhadap kecukupan protein Rakyat kecil . Ini masalah gizi, masalah kesehatan. Beda dengan gizi kerupuk yang "setali tiga uang dengan nasi", sumber karbohidrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun