Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Komandan

29 Desember 2022   01:09 Diperbarui: 20 Februari 2023   04:01 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi  |   Komandan

Soetiyastoko

Bagaimana aku bisa lupa
yang
kau bisikan
diantara desah nafas-mu

"duka nestapa dihamparan sepi, seketika hilang, bila sungguh kau peluk Tuhan-mu, ..."

Itu kalimat-mu,
ketika
kau terluka diantara
belukar berduri
dan
senapan-mu
masih
kau genggam

Mestinya kau
meringis kesakitan
dan
meregang

Tapi dikau
tak begitu, ...
kau tersenyum !

Kau lindungi komandan
yang hanya berpistol

"dia lebih berharga dari-ku, aku harus pastikan dia selamat, ..."

Tapi kau dan aku,
ditinggalkannya di sini, ...

"dia, harus terus memimpin yang lainnya, perjuangan, belum kita menangkan..."

Darah-mu tak lagi deras mengucur, ...

"pergilah, pergi, biarlah aku di sini, jika Tuhan menghendaki. Aku tak akan mati, ...."

Mata-mu
pelan-pelan terkatup
bibir-mu
membentuk senyum

("Panglima, aku tak tahu seberapa senyap kabin sedan-mu, jangan pernah kau khianati perjuangan prajurit untuk bangsa-mu, ...")

***

Bumi Puspita Asri, Kamis 29/12/2022 00:51:27

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun