"pergilah, pergi, biarlah aku di sini, jika Tuhan menghendaki. Aku tak akan mati, ...."
Mata-mu
pelan-pelan terkatup
bibir-mu
membentuk senyum
("Panglima, aku tak tahu seberapa senyap kabin sedan-mu, jangan pernah kau khianati perjuangan prajurit untuk bangsa-mu, ...")
***
Bumi Puspita Asri, Kamis 29/12/2022 00:51:27
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!