Jadi "presiden"
atau
dianggap "sampah"
Itu ada "takdir- Nya"
Seperti jutaan sperma
terpancar
dalam satu kegembiraan,
hanya kamu yang berkesempatan
membaca puisi ini
Yaa !
Hanya kamu !
(Maka bersyukurlah pada-Nya, sesungguhnya dikau adalah puisi kehidupan. Maka jangan sinis pada penulis puisi, karena mereka tak ter-usik. Apakah kamu peduli pada tulisan hasil renungannya, atau kamu abai. Mereka akan terus menulis, meniti takdirnya)
***
Bumi Puspita Asri, Pagedangan, BSD, Rabu 28/09/2022 02:11:14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H