Soetiyastoko
Apakah puisi ?
Benarkah dia, sepenggal catatan
kehidupan ?
Atau,
sekedar produk pengangguran
yang asyik
dengan dirinya sendiri ?
Bukankah puisi itu sama dengan
kelahiran
dan
kematian ?
Seperti kecelakaan
yang
setiap waktu
bisa terjadi di mana saja,
kecelakaan lalu-lintas !
Tak beda dengan kelahiran,
juga bisa terjadi di mana saja
di jalan, di kelas, di pesawat terbang,
bahkan di kakus !
Sedangkan yang lahir
di tempat tidur rumah bersalin
itu
terlalu biasa !
Persis, sama
plek-ketiplek
nasib-nya
dengan puisi:
"Tak semua masuk, dimuat media"
Bahkan tak sampai
satu
dalam sejuta puisi
yang
menjadi viral !
disuka jutaan pembaca
Tapi, ....
Mengapa, masih saja ada
yang
merangkai kata
selipkan makna dan pesan
dalam puisi ?
Aah, kamu , ...
Puisi itu WC umum !
Penolong orang-orang
yang
kebelet !
Puisi akan tetap ada,
dia lahir setiap detik
Jadi "presiden"
atau
dianggap "sampah"
Itu ada "takdir- Nya"
Seperti jutaan sperma
terpancar
dalam satu kegembiraan,
hanya kamu yang berkesempatan
membaca puisi ini
Yaa !
Hanya kamu !
(Maka bersyukurlah pada-Nya, sesungguhnya dikau adalah puisi kehidupan. Maka jangan sinis pada penulis puisi, karena mereka tak ter-usik. Apakah kamu peduli pada tulisan hasil renungannya, atau kamu abai. Mereka akan terus menulis, meniti takdirnya)
***
Bumi Puspita Asri, Pagedangan, BSD, Rabu 28/09/2022 02:11:14
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI