Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary | JNE, Kap Lampu dan Designer yang Dipecat

31 Januari 2022   08:40 Diperbarui: 31 Januari 2022   09:21 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diary  |  JNE, Kap Lampu dan Disigner yang Dipecat

Soetiyastoko

Aku tidak bisa ngomong apa-apa, selain mengucapkan terima kasih. "Sang Maha Pengasih, berkenan mengulurkan tanganNya lewat tangan saya. Sebenarnya saya tidak membantu apa-apa, ..." ujarnya, tanpa bermaksud merendahkan diri, apalagi sombong.

Selalu kuucapkan "Demi Dikau Yang Maha Pengasih dan Penyayang, ..." berkali-kali. Entah berapa ribu atau juta kali. Kalimat itu telah membuka pintu rejeki, jalan rahmat dan ridhoNya.

Paling itulah yang kulakukan . Syariat dan ikhtiar yang kutempuh. Selain berkutat, tekuni pekerjaanku.

Sebagai designer perusahaan yang telah bertahun-tahun. Aku tersentak, ketika diminta mengundurkan diri.

Permintaan yang membungkus pemecatan itu, kuterima tanpa upaya mempertanyakannya. Sama sekali tidak kudebat. Aku tidak mempertanyakan hak-hak ku sebagai karyawan. Sesuai peraturan pemerintah

Petugas HRD, yang kubantu mencarikan kos-kosan itu, yang ditugaskan menyampaikan pemecatanku.
Dia tampak rikuh, tapi tetap diucapkan perintah menejemen.

Mungkin, hal itulah yang membuatku bersikap sabar, menerima keputusan. Langsung kujawab, baik, saya terima.

Seusai pertemuan empat mata, aku mengajaknya makan siang bareng di Warteg belakang kantor. Perumahan padat dan sempit yang selalu ramai suara anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun