Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kartu Kredit, Alat Pembayaran yang Bisa Melilitkan Utang hingga Tujuh Keliling

30 Mei 2019   15:06 Diperbarui: 30 Mei 2019   15:23 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha lain yang coba ditempuhnya adalah perusahaan jasa bantuan utang. Sayangnya, biaya layanan itu cukup besar, sedangkan perempuan itu sudah tidak memiliki uang lagi.

Sangking prustasinya, dia sampai menyebut lebih mudah memberitahu kepada keluarganya  kalau dia memiliki orientasi seksual yang menyimpang ketimbang memiliki utang yang segunung.

Dia pun menghubungi the Australian Financial Security Authority (AFSA), lembaga saluran bantuan utang milik Australia.

Di sana, dia mendapatkan dua pilihan yakni, terus membayar utang hingga sisa  hidupnya atau mengakui kebangkrutan. Opsi pertama jelas  bakal sangat sulit dilakukan, dia pun langsung memilih opsi kedua.

Dampak dari pengakuan kebangkrutan adalah selama lima tahun ke depan, status perempuan itu adalah bangkrut sehingga tidak bisa mengajukan pinjaman lagi.

Namanya pun tercatat ke dalam indek kepailitan pribadi nasional seumur hidupnya. Selama itu, dia bisa saja kehilangan aset seperti, rumah, mobil, perhiasan, dan barang berharga lainnya.

Lalu, dia tidak akan bisa naik jabatan hingga ke level direksi dengan status bangkrut tersebut.

Terakhir, dia bakal sulit pergi ke luar negeri. Jika terpaksa, dia harus mendapatkan izin dari wali amanat dan membayar sejumlah biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun