Pada Rabu (23/11/2022) siang kemaren, ada yang berbeda disamping rumah dinas Bupati Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Warga Kota Muara Bulian, Ibu Kota Kabupaten Batanghari, tampak berkumpul di Kolam Bebean yang terletak persis disamping rumah dinas Bupati Batanghari, yang terletak di Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian tersebut.
Usut punya usut, ternyata kerumunan warga yang berkumpul di Kolam Bebean Kota Muara Bulian tersebut, dalam rangka mengikuti lomba "Bekarang Besamo" yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari dalam rangka memeriahkan HUT ke 74 Kabupaten Batanghari tahun 2022.
Tradisi Bekarang Basamo sendiri, merupakan tradisi menangkap ikan yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Batanghari, yang dilakukan disebuah sawah, rawa atau sungai dan biasanya dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok warga, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak.
Uniknya, dalam tradisi Bekarang Basamo ini, masyarakat yang ikut mencari ikan hanya boleh menangkap ikan dengan menggunakan tangan kosong dan dibantu dengan dua alat tradisional yaitu Serkap dan Ambung / Kiding.
Serkap dan Ambung / Kiding sendiri merupakan alat tradisional yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Batanghari untuk menangkap ikan yang terbuat dari anyaman bambu dan rotan.
Serkap biasanya digunakan untuk menggiring dan menangkap ikan, sedangkan Ambung / Kiding biasanya digunakan untuk menampung ikan hasil tangkapan.
Tradisi Bekarang Basamo sendiri, merupakan tradisi menangkap ikan ala nenek moyang dari masyarakat di Kabupaten Batanghari yang tergolong ramah terhadap lingkungan.
Karena hanya memakai tangan kosong dan bantuan dari alat tradisional saja dalam melakukan penangkapan ikan, tradisi Bekarang Basamo ini merupakan kegiatan menangkap ikan yang tidak membahayakan bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Atas dasar itulah, tradisi unik dan ramah lingkungan ini dicoba untuk dilestarikan kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari, dibawah kepemimpinan Bupati saat ini, Muhammad Fadhil Arief, S.E.
Sebagaimana diketahui, bahwa akhir-akhir ini sangat marak di Kabupaten Batanghari, masyarakat yang melakukan penangkapan ikan dengan cara diobat menggunakan racun dan disentrum dengan menggunakan aki atau mesin genset.
Hal tersebutpun tentu berpotensi akan berdampak pada rusaknya lingkungan dan mematikan seluruh ikan-ikan yang ada di sungai atau rawa yang diobat atau disentrum.
Sehingga dalam jangka panjang, hal tersebut dikhawatirkan akan berakibat pada semakin berkurangnya habitat ikan-ikan yang ada dialam.
Guna mengkampanyekan bahaya penggunaan obat dan alat sentrum dalam menangkap ikan inilah, Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari menggalakkan kembali budaya Bekarang yang sudah hampir punah digerus oleh perkembangan zaman, untuk melestarikan kembali tradisi dan budaya menangkap ikan yang ramah terhadap lingkungan.
Selain itu, karena harus dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok warga, maka tradisi bekarang ini juga sangat membutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh warga yang ikut dalam kegiatan tradisi Bekarang.
Diharapkan dengan tradisi bekarang, kekompakan dan kebersamaan antar sesama warga juga bisa lebih ditingkatkan.
Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat!
Pematang Gadung, 24 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H