Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uniknya Tradisi "Bekarang Basamo", Tradisi Menangkap Ikan ala Masyarakat Batanghari yang Ramah Lingkungan

24 November 2022   11:57 Diperbarui: 24 November 2022   12:39 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Bekarang Basamo di Kabupaten Batanghari. Foto : tempo.co

Atas dasar itulah, tradisi unik dan ramah lingkungan ini dicoba untuk dilestarikan kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari, dibawah kepemimpinan Bupati saat ini, Muhammad Fadhil Arief, S.E.

Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, S.E menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba Bekarang Basamo. Foto : klik anggaran.com
Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, S.E menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba Bekarang Basamo. Foto : klik anggaran.com

Sebagaimana diketahui, bahwa akhir-akhir ini sangat marak di Kabupaten Batanghari, masyarakat yang melakukan penangkapan ikan dengan cara diobat menggunakan racun dan disentrum dengan menggunakan aki atau mesin genset.

Hal tersebutpun tentu berpotensi akan berdampak pada rusaknya lingkungan dan mematikan seluruh ikan-ikan yang ada di sungai atau rawa yang diobat atau disentrum.

Sehingga dalam jangka panjang, hal tersebut dikhawatirkan akan berakibat pada semakin berkurangnya habitat ikan-ikan yang ada dialam.

Guna mengkampanyekan bahaya penggunaan obat dan alat sentrum dalam menangkap ikan inilah, Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari menggalakkan kembali budaya Bekarang yang sudah hampir punah digerus oleh perkembangan zaman, untuk melestarikan kembali tradisi dan budaya menangkap ikan yang ramah terhadap lingkungan.

Ambung / Kiding. Foto : dokpri
Ambung / Kiding. Foto : dokpri

Selain itu, karena harus dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok warga, maka tradisi bekarang ini juga sangat membutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh warga yang ikut dalam kegiatan tradisi Bekarang.

Diharapkan dengan tradisi bekarang, kekompakan dan kebersamaan antar sesama warga juga bisa lebih ditingkatkan.

Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat!

Pematang Gadung, 24 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun