Atas dasar itulah, tradisi unik dan ramah lingkungan ini dicoba untuk dilestarikan kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari, dibawah kepemimpinan Bupati saat ini, Muhammad Fadhil Arief, S.E.
Sebagaimana diketahui, bahwa akhir-akhir ini sangat marak di Kabupaten Batanghari, masyarakat yang melakukan penangkapan ikan dengan cara diobat menggunakan racun dan disentrum dengan menggunakan aki atau mesin genset.
Hal tersebutpun tentu berpotensi akan berdampak pada rusaknya lingkungan dan mematikan seluruh ikan-ikan yang ada di sungai atau rawa yang diobat atau disentrum.
Sehingga dalam jangka panjang, hal tersebut dikhawatirkan akan berakibat pada semakin berkurangnya habitat ikan-ikan yang ada dialam.
Guna mengkampanyekan bahaya penggunaan obat dan alat sentrum dalam menangkap ikan inilah, Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari menggalakkan kembali budaya Bekarang yang sudah hampir punah digerus oleh perkembangan zaman, untuk melestarikan kembali tradisi dan budaya menangkap ikan yang ramah terhadap lingkungan.
Selain itu, karena harus dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok warga, maka tradisi bekarang ini juga sangat membutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh warga yang ikut dalam kegiatan tradisi Bekarang.
Diharapkan dengan tradisi bekarang, kekompakan dan kebersamaan antar sesama warga juga bisa lebih ditingkatkan.
Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat!
Pematang Gadung, 24 November 2022