8. Malam kelima.
Malam kelima dalam tradisi rewang dikampungku merupakan malam terakhir dalam  rangkaian acara tradisi rewang yang berlangsung selama empat hari lima malam tersebut.
Dimalam kelima ini, seluruh peserta rewang akan diundang kembali oleh tuan rumah untuk mengikuti acara pamungkas dalam tradisi rewang, yaitu pembubaran panitia.
Acara pembubaran panitia rewang secara simbolis bermakna sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban panitia kepada sohibul hajat atas penyelenggaraan acara resepsi atau hajatan.
Acara yang berlangsung selepas magrib atau selepas isya ini biasanya diawali dengan pidato dari ketua panitia mewakili seluruh kepanitiaan, yang pada intinya menyampaikan kepada sohibul hajat bahwa acara resepsi atau hajatan telah selesai dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya, atas nama seluruh kepanitiaan rewang, ketua panitia menyampaikan permohonan maafnya kepada sohibul hajat dan seluruh peserta rewang apabila terdapat kekurangan-kekurangan ataupun kealpaan selama proses hajatan atau resepsi berlangsung.
Setelah ketua panitia selesai berpidato, acara pun dilanjutkan dengan sambutan atau pidato dari sang tuan rumah.
Dalam pidatonya, biasanya sang tuan rumah akan memberikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta rewang yang terhimpun dalam kepanitiaan atas bantuan dan kesediaannya membantu proses acara hajatan mulai dari awal sampai dengan selesai.
Selain itu sang tuan rumah biasanya juga menjadikan momen pembubaran panitia ini untuk meminta maaf kepada seluruh peserta rewang apabila selama acara resepsi atau hajatan berlangsung, terdapat kekeliruan dan kekurangan dari sang tuan rumah kepada seluruh peserta rewang.
Acara pembubaran panitia inipun diakhiri dengan pembacaan do'a oleh salah seorang tokoh agama, proses bersalam-salaman untuk saling meminta maaf antara tuan rumah, kedua mempelai dan seluruh peserta rewang serta ditutup dengan makan bersama yang biasanya berupa hidangan "miso".
Perlu diketahui, selama proses rewang berlangsung, sebagai bentuk ucapan terimakasih tuan rumah kepada perewang, khususnya perewang laki-laki, biasanya tuan rumah akan memberikan jatah satu bungkus rokok setiap hari kepada setiap perewang laki-laki yang hadir kerumah sohibul hajat pada saat rewang.