Kemacetan parah yang terjadi pada tanggal 9 malam sampai tanggal 10 siang dibulan September 2022 itu disebabkan oleh adanya mobil tangki yang rusak di depan SPBU simpang tiga Pal 5 Kecamatan Muara Tembesi dan banyaknya mobil angkutan batu bara yang melintas.
Bukan hanya tejadi sekali itu saja, kemacetan berjam-jam sepertinya sudah menjadi agenda rutin yang terjadi setiap hari di sepanjang ruas jalan nasional di Kabupaten Batanghari.
Diduga kemacetan parah yang sering terjadi di Kabupaten Batanghari tersebut, dipicu oleh kondisi jalan yang rusak dan banyaknya armada angkutan batu bara yang melintas di Kabupaten Batanghari.
Persoalan kemacetan di Kabupaten Batanghari memang sudah mencapai level yang sangat meresahkan  dan mengganggu masyarakat, khususnya bagi masyarakat pengguna jalan dan masyarakat yang bertempat tinggal disekitar jalan lintas di Kabupaten Batanghari.
Tidak jarang pegawai kantor pemerintahan, karyawan swasta, guru dan anak-anak sekolah harus terlambat masuk dan bahkan putar arah akibat terjebak kemacetan.
Pemerintah Kabupaten Batanghari dan Pemerintah Provinsi Jambi sendiri sudah beberapa kali membuat kebijakan untuk mengatasi kemacetan tersebut, namun belum menunjukan hasil yang memuaskan sehingga kemacetan masih saja terus terjadi.
Kebijakan seperti pembatasan jam operasional bagi truk angkutan batu bara, pangalihan arus, pelarangan truk batubara parkir disembarang tempat sudah diberlakukan oleh pemerintah Kabupaten Batanghari dan Pemprov Jambi namun belum juga mampu untuk mengurai kemacetan yang terjadi.
Dilema angkutan batu bara.
Salah satu penyebab utama yang diduga menjadi penyebab kemacetan parah yang terjadi di Kabupaten Batanghari adalah banyaknya armada angkutan batu bara yang melintas di kabupaten ini.
Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, S.E, sebagaimana dikutip dari detik.com mengakui bahwa kemacetan yang sering terjadi di Kabupaten Batanghari disebabkan oleh banyaknya truk batu bara yang melintas.
Imbasnya, jalan nasional yang ada di Kabupaten Batanghari menjadi cepat rusak dan berlubang karna intensitas kendaraan berat yang melintas sangat tinggi.