Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kekuatan Digital BCA, Magnet Kalangan Muda

29 Oktober 2019   22:03 Diperbarui: 29 Oktober 2019   22:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi YOLO punya sisi lain yang tidak bisa diremehkan - Foto: Femina

Mereka bukan lagi generasi yang berbangga dengan ketebalan dompet. Sebab, kalaupun melihat dompet mereka, bisa jadi cuma ada kartu dan kartu, terlebih tren transaksi nontunai yang digerakkan bank sentral, tampaknya cukup diterima kalangan ini. Meskipun begitu, angka di rekening mereka, bisa jadi jauh di atas yang bisa diterka orang-orang.

Generasi YOLO punya sisi lain yang tidak bisa diremehkan - Foto: Femina
Generasi YOLO punya sisi lain yang tidak bisa diremehkan - Foto: Femina
Generasi Simpel sebagai generasi YOLO?

Tidak heran jika kemudian, lembaga-lembaga keuangan seperti BCA, misalnya, menyelaraskan diri dengan kebutuhan kalangan muda yang memang pantas disebut sebagai generasi simpel lantaran tren mereka yang memang gandrung berbagai hal yang semakin simpel. 

Bahkan saking simpel, maka itu muncul istilah di kalangan muda sekarang berupa Y.O.L.O atau you only live once. Hidup cuma sekali, maka hidup mesti dinikmati.

Meskipun itu tidak mewakili prinsip kalangan muda keseluruhan, setidaknya cukup menggambarkan pola pikir generasi simpel ini. Pola pikir begini memang tidak melulu negatif, sih. Toh, tidak sedikit juga lantaran menganut sudut pandang ini, mereka bisa mencari uang sambil bersenang-senang. 

Contoh sederhana, bisa dilihat dari seleb medsos yang berkutat di ranah travelling. Mereka bisa memamerkan kehidupan mewah, hidup dari hotel ke hotel, dan dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya. Kesenangan bisa mereka dapat, uang pun datang cepat.

Bagi sebagian orang, bermedia sosial cuma untuk membunuh waktu, sekadar membuang jenuh, sementara di tangan kalangan muda ini; media sosial bisa menjadi sumber penghasilan.  

Maka itu, selain mereka lebih mudah mencari uang, mereka pun ingin lebih mudah dalam bertransaksi. Terlebih melihat habits atau kegandrungan mereka, tidak jauh-jauh dari belanja, jalan-jalan, fashion, gawai (gadget), dan alat-alat kecantikan.

Tentu saja, belanja mereka pun bisa mencapai puluhan juta atau bahkan lebih. Terlebih fashion, akan jarang Anda dapati fashion kalangan muda berharga di bawah nilai satu juta rupiah. Bahkan kosmetik, bisa mencapai Rp10 juta dan juga bisa lebih besar dari itu. 

Lagi-lagi, tidak melulu sepenuhnya untuk hura-hura sebagaimana vonis sebagian kalangan yang sinis. Sebab, tidak sedikit dari mereka yang mengeluarkan modal beberapa juta untuk kursus kecantikan, puluhan juta untuk peralatan kosmetik, namun bisa meraup ratusan juta dari konten-konten mereka di media sosial sebagai make up artist! 

Atau, bagi sebagian traveller, bersedia mengeluarkan uang pribadi puluhan juta untuk bisa jalan-jalan ke suatu tempat, selain juga mengikuti kursus-kursus pemasaran digital, dan konten-konten dari hasil mereka jalan-jalan pun menghasilkan uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun