Jadi, jika ada calon pemimpin terburuk, dapat dikatakan adalah mereka yang melakukan dua kesalahan; pertama, mengiming-imingi uang, kedua, uang itu bukan uang pribadi. Rakyat DKI idealnya memiliki calon pemimpin yang lebih "tahu malu", bahwa apa yang ada di tangan mereka jika terpilih hanya titipan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, bukan untuk kelompok atau golongan tertentu.
Ringkasnya, jika money politic adalah langkah berpolitik yang buruk, maka yang lebih buruk adalah memainkan money politic tapi dari uang publik. Mudah-mudahan kalaupun  Anies harus terpilih, ia dapat menjadi prinsip satu lagi yang tak kalah penting dari semua kata-kata mutiaranya, "cukup tahu malu". Sementara jika Ahok-Djarot terpilih lagi, mereka punya kewajiban menunjukkan pelajaran penting, kenapa pemimpin harus tegas tanpa merayu rakyat sendiri dengan uang.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H