Dari sisi bahasa, merujuk kamus Meriam-Webster, Beyond diterjemahkan sebagai; 1. On or to the farther side (farther), 2. In addition (besides).
Sementara, dari rasa bahasa, tentu saja itu cukup mewakili sebuah impian yang lebih baik dari yang pernah ada, atau bahkan membawa manfaat yang jauh melampaui apa yang selama ini telah digapai.
Selama ini, dampak Kompasiana tak disangsikan lagi. Dari para politisi, selebritas, hingga tokoh-tokoh lintas bidang pun, acap menjadikan media ini sebagai acuan. Bahkan ada pengakuan, dosen di beberapa kampus merekomendasikan Kompasiana sebagai salah satu referensi dalam melihat perkembangan opini publik hingga isu apa yang paling diminati masyarakat.
Dalam kemampuan "pressure" atas berbagai kebijakan pemerintah sekalipun, Kompasiana terbilang sangat diperhitungkan dan tak kalah dari media mainstream.
Itu juga yang tampaknya membuat presiden sekalipun tergerak untuk mengundang pengurus dan penulis Kompasiana ke istana, sebuah sebuah bentuk pengakuan, bahwa ini bukan media sepenuhnya media kelas dua.
Ada kekuatan di sini, terutama dalam membawa berbagai manfaat yang bisa berdampak kepada publik yang jauh lebih luas. Di sisi ini, slogan Beyond Blogging, dapat dikatakan sebagai pilihan visi yang tak berlebihan dan justru positif karena bermuatan arah ke mana media ini ingin di bawa.* (Artikel juga rilis di situs pribadi Tularin.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H