Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Beyond Blogging, Kompasiana versus NowPublic yang Tinggal Sejarah

5 Januari 2017   02:07 Diperbarui: 5 Januari 2017   19:30 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga figur yang menggawangi Kompasiana sejak masih tertatih-tatih: Pepih, Nurul, Isjet - (Gbr: Dok. Isjet)

Sebelum terlalu jauh menelisik itu, menyimak pada apa yang terjadi pada NowPublic, sebuah situs dengan platform tak jauh dari Kompasiana dan berbasis di Kanada pantas dijadikan sebagai satu acuan.

NowPublic itu bermarkas di Vancouver, Kanada. Mereka berdiri lewat trio Michael Tippet, Leonard Brody, dan Michael E. Meyers. Pendirian media itu sendiri bukan baru-baru ini, melainkan telah ada pada 2005.

Mereka sendiri juga sempat melakukan berbagai perubahan serius, tak terkecuali perubahan pada kepemilikan. Per 2009, NowPublic diakuisi oleh Clarity  Digital Group yang berada di bawah The Anschutz Company yang bermarkas di Colorado, Amerika Serikat.

Kehadiran Anschutz sebagai holding company dan telah eksis sejak 1958, tak banyak menguntungkan bagi NowPublic, terutama dalam kemampuan mereka untuk survive.

Per 27 Desember 2013, NowPublic justru gulung tikar. Menjadi sebuah kejutan tersendiri bagi dunia Citizen Journalism. Pasalnya, pamor dimiliki NowPublic betul-betul mendunia. Bahkan Time pernah menobatkan mereka sebagai satu dari 50 situs terbaik pada 2007.

Bukan main, tentunya. Apalagi mereka memiliki tak kurang dari 97 ribu kontributor saat itu, dan berasal dari 140 negara, berdasarkan rilis Time per 8 Juli 2007.

Para kontributor NowPublic, berdasarkan catatan Time, pernah berperan penting mengabarkan Badai Katrina yang pernah menghantam benua Amerika, hingga kasus bersejarah di Heathrow Airport di mana mereka dapat "bekerja" di tengah ancaman teroris ketika jurnalis media mainstream hanya bisa menunggu di luar bandara.

Belakangan mereka sempat menjalin partnership dengan media sekelas Associated Press, dan lagi-lagi tak dapat mencegah mereka dari "kematian". NowPublic menjadi sejarah.

Tiga figur yang menggawangi Kompasiana sejak masih tertatih-tatih: Pepih, Nurul, Isjet - (Gbr: Dok. Isjet)
Tiga figur yang menggawangi Kompasiana sejak masih tertatih-tatih: Pepih, Nurul, Isjet - (Gbr: Dok. Isjet)

Lalu, apa korelasi dengan Kompasiana?

Lagi-lagi saya harus mengatakan, perubahan. Itu tentu saja bukan hanya untuk hal-hal yang bersifat fisik, dari personil, perusahaan mana yang memayunginya, atau sekuat apa tim IT dilibatkan. Tapi juga dalam "roh" yang dibangun dan dijadikan sebagai penggerak dan tubuh Kompasiana itu sendiri.

Slogan "Beyond Blogging" satu sisi memang terasa tidak menyentuh secara langsung sisi "human" atau manusia yang berada di balik aktivitas blogging. Justru yang paling kental terasa adalah sebuah visi yang lebih memperlihatkan harapan besar menyusul berbagai perubahan, agar dapat menciptakan sesuatu yang lebih besar daripada yang pernah dicapai selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun