Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Melek Fashion di Acara Toyota Sienta

8 Desember 2016   00:51 Diperbarui: 10 Desember 2016   03:18 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membidik Toyota Sienta lewat pojok salah satu booth di lokasi acara (Gbr: Zulfikar Akbar)
Membidik Toyota Sienta lewat pojok salah satu booth di lokasi acara (Gbr: Zulfikar Akbar)
Di situlah, sedikitnya, saya temukan korelasi kenapa Toyota kok repot-repot mengawinkan acara berbau fashion dengan produk mereka berupa mobil berlabel Sienta.

Maklum, Sienta sendiri meski berlatar belakang Jepang, namun tetap menyesuaikan dengan “ke-Indonesia-an”. Ya, seperti ujar seorang marketingyang sempat saya temui di lokasi acara, “Di Jepang, warna yang dikeluarkan bisa mirip Stabilo—seabrek warna,” Dery, marketing Toyota cabang Bintaro, berujar kepada saya.

Bagaimana tidak, di Negeri Sakura itu, terdapat Sienta dengan warna seperti kuning, merah, biru, hijau, pink, dan ungu. Sementara di Indonesia, diluncurkan warna-warna yang mewakili unsur kelelakian dan feminin. Maka itu ada warna Dark Brown Metallic, Grey Metallic, Attitude Black Mica, Quartz Brown Metallic, Orange Metallic, Super White, Silver Metallic.

Terutama Dark Brown dan Orange Metallic, dapat dikatakan sebagai warna paling mewakili kalangan perempuan. Saya bayangkan, istri saya pun bisa tergoda pada warna-warna ini, setelah dia tergoda kepada saya dan mau saya nikahi—maaf, agak kepeleset sedikit.

model-sienta-584b11a55093733b2a415ea1.jpg
model-sienta-584b11a55093733b2a415ea1.jpg
Tapi berbicara mana yang paling mewah, dari beberapa obrolan dengan tim marketingToyota dan juga teman-teman Kompasiana, Sienta tipe Q dapat dikatakan terlihat paling luks. Walaupun menyimak para kritikus di media-media otomotif, ada yang menyebutkan desain tipe ini terlalu rumit dan bahkan absurd.

Paling tidak, terutama tipe Q, memiliki lampu depan berteknologi Bi-Beam Projection dan LED positioning lamp yang memikat. Istimewanya, juga ada fitur auto levelling di lampu depan. Bahkan di tipe Sienta lainnya, juga ketinggian lampu dapat diatur secara manual dari dashboard.

Seorang sahabat, Baskoro Endrawan, yang sudah malang melintang di dunia otomotif, sempat menanggapi foto-foto Toyota Sienta yang saya publikasi di Instagram pribadi saya (@zoelfick). Dia menyayangkan satu masalah kecil, namun penting menurutnya, dan itu adalah velgyang memang pada tipe Q hanya berukuran 16 inci, dengan lingkar 195/55. Padahal akan sangat ciamikjika velg-nya lebih besar dengan ban lebih tipis.

Kekhasan lainnya dimiliki Sienta, terutama tipe Q, V, dan G, adalah pada sistem audio. Selain berlayar sentuh 7 inci, juga dilengkapi mirroring over Wi-Fi, internet browser, dan Voice Command. Ini yang, kata beberapa teman, tak ada pada produk pabrikan lain yang memiliki produk sejenis. Kekhasan lain yang juga tak kalah penting, dalam hal proteksi untuk keselamatan, Sienta diakui berada di atas pesaingnya karena memiliki dual RSR airbag, selain juga airbag tambahan untuk perlindungan lutut pengemudi.

Kembali ke pertanyaan, kok Sienta “dikawinkan” dengan acara fashion? Ya, mungkin dapat saya jawab sendiri, bahwa pria dan wanita bisa memiliki kebutuhan yang sama, tak terkecuali dalam urusan mobil. Selain, ya, saya juga merasa diajak mengakui lagi keniscayaan sebagai pria, seperti apa memanjakan wanita, eh istri saya.*  

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun