Mohon tunggu...
Soedoet Pandang
Soedoet Pandang Mohon Tunggu... -

PRABOWO SUBIANTO [] >> Nama Subianto diambil dari nama pamannya yang gugur dalam pertempuran Lengkong, Soebianto Djojohadikusumo.[]\r\n\r\n"Saya keturunan pejuang dan dari keluarga pejuang. Saya tidak akan menghancurkan nama baik keluarga besar saya. Saya tidak akan berbuat serendah itu...," Prabowo Subianto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prabowo: Hidden Tragedy 98 (4)

13 Juni 2014   05:22 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:57 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Ketika saya tiba di markas, mereka ada di sana," kata Prabowo.

"Saya tidak memanggil mereka, mereka menanyakan, apa yang sedang terjadi?"

Buyung Nasution mengkonfirmasi kebenaran rumor yang beredar bahwa Prabowo-lah yang mendalangi kerusuhan, penembakan di Trisakti, begitu juga penculikan-penculikan. Buyung juga bertanya apakah terdapat persaingan antara dia dan Wiranto. Prabowo menyangkal semuanya.

"Bagaimana bisa terjadi persaingan?" papar Prabowo.

"Dia bintang empat, saya bintang tiga. Saya sedang mencoba untuk mengejarnya. Tapi bukankah saya calon yang tepat untuk menggantikannya?" Prabowo menjelaskan.

Setelah menghadiri rapat komando yang dipimpin langsung oleh Wiranto, Prabowo tiba di tempat pertemuan berikutnya hampir jam satu malam. Dua teman dekat Abdurrahman Wahid menyarankan agar Prabowo menjumpai ulama itu, yang hampir saja terlelap saat sang jenderal tiba. Wahid, alias Gus Dur, masih berkenan menerima Prabowo dan bertanya tentang situasi yang kacau balau.

"Saya katakan, kami bisa mengendalikan situasi esok hari," kata Prabowo.

Setelah berganti baju, Prabowo langsung menuju bandara Halim Perdana Kusuma, di mana Soeharto mendarat, Jumat, 15 Mei dinihari. Prabowo menunggu di dalam mobil ketika Wiranto bertemu Soeharto. Mereka bertiga, disertai sebagian besar petinggi militer, melaju menuju kediaman Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta Pusat.

Pertemuan dengan para tokoh ini, yang dalam perjalanannya kemudian memuat Soeharto merasa kecewa dengan Prabowo, dan berpraduga Prabowo akan melakukan kudeta pada mertuanya Soeharto. Bersambung....

==================================================

Tragedi 1998: Ketika kerusuhan dimana-mana, pembunuhan, perampokan, pengeboman, terjadi dimana-mana. Hak asasi manusia tercabik-cabik oleh provokator yang tidak bertanggungjawab, provokator yang tidak bisa mengendalikan keadaan, akankah didiamkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun