Mereka tiba kembali di ibukota lewat tengah hari. Prabowo kembali ke markas besar Kostrad, lalu langsung menemui Syafrie. Pangdam Jaya saat itu akan mensurvei bagian barat kota dengan helikopter. Prabowo menerima ajakan Syafrie untuk bergabung. Sambil menyaksikan hari kedua kerusuhan dari langit yang berasap, Prabowo tak habis pikir,
"Mengapa terdapat begitu sedikit tentara di sekitarnya?" kata Prabowo.
Sekitar jam 03.30 sore hari, Prabowo meninggalkan Kostrad untuk menemui Habibie. Presiden sedang berada di Kairo sejak 9 Mei untuk menghadiri sebuah konferensi tingkat tinggi. Wakil Presiden dan Prabowo berbincang tentang kemungkinan sebuah suksesi. Berdasarkan konstitusi, Prabowo menjelaskan bahwa Habibie adalah pengganti Soeharto. Kemudian berganti topik tentang siapa Pangab berikutnya.
"Saya harus tahu tentang pergantian itu," kata Prabowo.
Habibie menjawab, "Jika namamu muncul, saya akan setujui."
"Ada sebuah perbedaan besar di sana," kata Prabowo.
Tengah malam, Buyung Nasution dan sekelompok tokoh dari berbagai latar belakang ingin menemui Prabowo.
Dalam perjalanan kembali menuju markas Kostrad, Prabowo memperhatikan bahwa urat nadi bisnis utama Jakarta kelihatan tak terkawal. Dia bertemu komandan Garnisun.
Prabowo berkata, "Syafrie, di Jalan Thamrin tidak ada tentara. Dia meyakinkan saya bahwa ada cukup tentara. Dia meminta saya ikut, dan kami memeriksanya."
Prabowo menyarankan untuk mengambil separuh dari 16 kendaraan lapis baja yang sedang menjaga kementerian pertahanan dan mengirim mereka ke Jalan Thamrin. Hal itu dilaksanakan.
Tengah malam, Prabowo ditelepon sekretarisnya. Buyung Nasution dan sekelompok tokoh dari berbagai latar belakang ingin menemuinya. Pertemuan 14 Mei ini akan menjadi perhatian utama pada investigasi selanjutnya mengenai kerusuhan Mei.