Hampir satu setengah jam, obrolan mereka berdua di teras markas The Panas Dalam pada Minggu (4 Maret 2018) itu dipenuhi obrolan kocak yang mengocok perut. Meskipun begitu, obrolan Pidi dan Rizal Ramli sesungguhnya juga mewakili perasaan kita dalam mengungkapkan hal yang berat menjadi ringan. Misalnya saja, menurut Pidi Baiq, Nasionalisme itu kalau tidak ada nasi, maka menjadi onalisme. Atau tentang bagaimana kita harus berlaku adil terhadap rakyat.
"ke rakyat juga sama. Jangan datang ke rakyat untuk membuat dia marah, tapi datanglah untuk membuat dia senang", lanjut kata Pidi Baiq dalam obrolan bersama Rizal Ramli.
Kemudian Pidi Baiq memberikan menunjukkan sebuh buku kumpulan quotes-nya yang diberi judul Asbunayah 1972-2098. Ternyata, buku itu berisi tentang kutipan kalimat-kalimat Pidi Baiq yang selama ini kita dengarkan. Termasuk diantaranya adalah kutipan yang ada dalam film Dilan 1990, "Jangan rindu. Berat. Kau gak akan kuat. Biar aku aja"
Rizal Ramli yang langsung baca 'blurb' atau tampilan pada cover belakang buku Asbunayah 1972-2098 itu, awalnya cukup serius. "Ini benar Pidi," ungkap Rizal Ramli.
"Di Sekolah, mendapat pelajaran dulu, baru ujian. Kalau di kehidupaan ujian, dulu, baru mendapat pelajaran," baca Rizal Ramli dari cover belakang buku tersebut
Namun belakangan, ia tertawa lepas. Bagaimana tidak, yang ia baca adalah "Mengapa istri itu harus bisa masak? Ini kan Rumah Tangga, bukan Rumah Makan?". Mereka berdua tertawa lagi...
"Kalau harus berpikir sama dengan masyarakat, kenapa saya harus berpikir", balas Pidi yang mengundang gelak tawa orang-orang yang ikut serta dalam obrolan di teras The Panas Dalam siang itu.
Akhirnya,
"Selamat hari ini. Tetap semangat. Kita sedang berurusan dengan harapan. Saya senang mengatakannya"