Para tokoh ini tidak hanya membangun Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang membawa nilai-nilai Islam berkemajuan. Mereka meletakkan dasar-dasar pemikiran dan praktik yang terus hidup hingga saat ini, di mana Muhammadiyah masih berperan aktif dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial di Indonesia. Melalui semangat para perintisnya, Muhammadiyah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga dakwah, tetapi juga sebagai gerakan sosial yang menginspirasi banyak generasi untuk terus berjuang demi kemajuan umat dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, I. (1989). Muhammadiyah: The Political Behavior of a Muslim Modernist Organization under Dutch Colonialism. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Azra, A. (2004). The Origins of Islamic Reformism in Southeast Asia: Networks of Malay-Indonesian and Middle Eastern 'Ulama' in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Honolulu: University of Hawai'i Press.
Basya, M. H. (2017). “Islamic Modernism in Indonesia: The Muhammadiyah After the New Order”. Journal of Indonesian Islam, 11(1), 27-44. https://doi.org/10.15642/JIIS.2017.11.1.27-44
Nashir, H. (2010). Muhammadiyah Gerakan Pembaruan. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Noor, F. A. (2013). Islam, Politics, and Youth in Muhammadiyah: Re-examining the Political Dimension of Indonesia's Islamic Modernist Movement. In Studia Islamika, 20(3), 329-368.
Noer, D. (1973). The Modernist Muslim Movement in Indonesia, 1900-1942. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
Shihab, A. (2001). Membendung Arus: Respon Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia. Bandung: Mizan.
Syamsuddin, D. (2008). Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah: Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Van Bruinessen, M., & Steenbrink, K. (Eds.). (2002). Muslim Intellectuals and National Development in Indonesia. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press.