Artikel "Dampak Perceraian dan Pemberdayaan Keluarga Studi Kasus di Kabupaten Wonogiri" menjelaskan tentang tingginya angka perceraian di Kabupaten Wonogiri dan hubungannya dengan peranan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam pemberdayaan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab perceraian dan dampak perceraian terhadap kehidupan keluarga.
Analisis terhadap artikel ini menunjukkan bahwa tingginya angka perceraian di Kabupaten Wonogiri adalah masalah yang perlu diperhatikan, dan penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif untuk mendiskriptifkan secara sistematis tentang faktor-faktor penyebab perceraian dan dampak perceraian terhadap kehidupan keluarga.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perceraian dapat berkurang dengan penyuluhan kepada masyarakat yang menyangkut hukum perkawinan dan perceraian, sehingga lembaga penegak hukum dan para petugasnya dapat dipercaya masyarakat. Perceraian harus diberikan perhatian karena dampaknya terhadap suami-isteri, anak, dan harta kekayaan.
Artikel ini juga menunjukkan bahwa KUA memiliki peranan penting dalam pemberdayaan keluarga, baik dalam mengurangi angka perceraian maupun dalam membantu keluarga yang sedang mengalami perceraian. Penelitian ini menunjukkan bahwa KUA harus mengembangkan program pemberdayaan keluarga yang efektif dan efisien.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perceraian dapat berkurang dengan penyuluhan kepada masyarakat, seperti dengan mengenal tanda-tanda perceraian dan bagaimana cara menguranginya. Perceraian dapat berkurang dengan peningkatan kesejahteraan keluarga dan kebijakan dan pelayanan pemerintah terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga.
Adapun Faktor-Faktor Penyebab Perceraian :
Alangkah baiknya mengetahui berbagai faktor yang terjadinya perceraian
 1. Perselingkuhan
Dikhianati oleh pasangan bagaikan menelan pil yang sangat pahit. Kebanyakan orang menganggap perselingkuhan adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Meskipun tidak selalu menimbulkan perceraian, tetapi pasti akan merusak kepercayaan dalam menjalani suatu hubungan.Dilansir dari Marriage.com, perselingkuhan adalah faktor nomor satu perceraian dan bertanggung jawab atas 20-40% kegagalan sebagian besar pernikahan.
2. Kurangnya keintiman
Tidak merasa terkoneksi dengan pasangan bisa merusak pernikahan dengan cepat. Pasangan akan merasa seolah-olah mereka tinggal dengan orang asing.