Mohon tunggu...
SNF FEBUI
SNF FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Badan Semi Otonom di FEB UI

Founded in 1979, Sekolah Non Formal FEB UI (SNF FEB UI) is a non-profit organization contributing towards children's education, based in Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. One of our main activities is giving additional lessons for 5th-grade students, from various elementary schools located near Universitas Indonesia. _________________________________________________________ LINE: @snf.febui _________________________________________________________ Instagram: @snf.febui ____________________________________________________ Twitter: @snf_febui _______________________________________________________ Facebook: SNF FEB UI ____________________________________________________ Youtube: Sekolah Non Formal FEB UI ______________________________________________________ Website: snf-febui.com ______________________________________________________ SNF FEB UI 2020-2021 | Learning, Humanism, Family, Enthusiasm | #SNFWeCare

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Segi Kesehatan hingga Konsumsi Keluarga, Anak Indonesia Beraspirasi Perketat Regulasi Mengenai Rokok

21 November 2022   20:54 Diperbarui: 21 November 2022   21:00 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan tersebut dapat terjadi karena adanya kemudahan akses bagi sang anak untuk membeli rokok tersebut di berbagai tempat yang menjualnya. Juga, banyaknya iklan dan harga yang murah turut mendukung peningkatan tersebut yang kiat meningkat.

Variasi jumlah batang rokok yang dikonsumsi oleh tiap anak tersebut berbeda antara anak yang diperkotaan dan juga pedesaan. Persentase jumlah batang rokok yang dikonsumsi anak yang tinggal di perkotaan dengan jumlah lebih dari 60 batang ada 24 persen, sedangkan anak yang tinggal di pedesaan sebesar 38 persen. Tentu hal ini menjadi suatu data yang amat miris sekali.

Dampak Negatif Rokok secara Internal dan Eksternal bagi Diri Sang Anak

Perlu disadari bahwa suara akan hal ini perlu selalu digalakkan bukan tanpa alasan, banyak sekali dampak negatif yang dihasilkan dan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, baik jika sosok anak tersebut yang mengonsumsi rokok maupun terpapar asap rokok. 

Bagi anak pengonsumsi rokok, gangguan yang dapat dialami yaitu mulai dari paru-paru berhenti berkembang, kerusakan pada gigi, hingga kesehatan otot dan tulang menurun [4]. Jelas fakta tersebut bukan suatu hal yang positif yang didapatkan oleh anak ketika mereka mengonsumsi rokok. 

Namun, karena adanya kemudahan akses dalam membeli rokok dan juga harga yang terjangkau, mereka berani mencoba hingga sampai ketagihan untuk mengonsumsi barang tersebut.

Tidak hanya itu, jika dikaji lebih lanjut, asap rokok juga memiliki hubungan negatif terhadap fenomena stunting pada anak. Hal tersebut dapat ditelaah melalui sudut pandang ekonomi dan kesehatan. 

Dalam segi ekonomi, kejadian stunting pada anak disebabkan oleh adanya proporsi uang belanja untuk makanan sehat yang berkurang karena orang tua lebih mementingkan membeli rokok [5]. 

Hal tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh  Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, yang mengatakan bahwa rokok jadi konsumsi kedua terbesar rumah tangga miskin. 

Uang yang harus dikeluarkan untuk membeli rokok melebihi belanja untuk kebutuhan protein seperti telur, daging, ayam, hingga tahu dan tempe yang mana seharusnya menjadi prioritas untuk memenuhi konsumsi keluarga [6]. Alokasi belanja yang tidak baik tersebut membuat sang anak tidak mendapatkan gizi yang maksimal untuk tumbuh kembangnya.

Kemudian, dari sudut pandang kesehatan, rokok dapat menjadi salah satu faktor terjadinya fenomena stunting pada anak karena efek langsung dari asap yang terhirup dari rokok tersebut, bahkan sejak anak masih dalam kandungan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun