Bima dan lainnya terkekeh, " Lo aja yang ngulur waktu. Kenalin gue Bima" Bima mengulurkan tangan yang disambut oleh Aan
"Gue Aan" Aan masuk lalu menyalami satu persatu. Sedangkan mereka yang tersekat dengan temannya sendiri hanya bisa unjuk jari karena tidak bisa bersalaman dengan mahasiswa tampan ini.
BUGH!
Ayu tersadar dalam lamunan kala Rina menyenggol lengannya. Ayu terdongak, ternyata Aan sedang mengulurkan tangan padanya.
" Gue Aan"
"Gu-gue Ayu" Mendadak jantungnya berdebar kencang, tangannya berkeringat kala tangan mungilnya menyentuh tangan kekar Aan.
"Udah lepasin" bisik Rina
Ayu lantas melepaskan jabat tangan mereka, dia berdeham menghilangkan rasa gugupnya.
"Kemarin yang udah gue kasih kertas ada nama Aan kan? dia masuk proker apa ya?" tanya Bima yang memang lupa
" Masuk di gubuk baca tapi fokus ke analisis, nanti di sana dibikin jurnal" sahut Rafael yang dianggukan oleh Aan.
Tanpa ada rasa gugup sedikitpun, Aan ikut bergabung pada diskusi kali ini. Tidak lupa mahasiswa berasal dari Blitar ini memberikan paper bag sebelumnya pada Bima. " oleh oleh Oleh oleh, makan gih"