Mohon tunggu...
Ahmad Farhan
Ahmad Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Teknik Industri

hobi mendengarkan musik , tapak suci dll

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengolahan Limbah Cangkang Kerang Sebagai Sumber Kalsium yang Bermanfaat Sebagai Sumber Mineral dan Memiliki Nilai Ekonomis Produk

4 September 2024   23:27 Diperbarui: 4 September 2024   23:29 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Paragraf Pembuka 

 

Sumber pangan dari hasil laut memiliki angkapermintaan yang tinggi, termasuk kerang hijau (Ismail et al., 2022), kerang darah, kerang batik (Usman et al., 2020; Permata et al., 2023), dan lain lain. Kerang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat karena dikenal sebagai sumber protein dan mineral. Lebih lanjut, Bhattacharjee et al., (2019) menyebutkan bahwa kerang merupakan salah satu sumber kalsium, karena tingginya kandungan kalsium yang dimiliki (Bhattacharjee et al., 2019). Faktanya, cangkang kerang memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi disbanding bagian dagingnya (Cho et al., 2017). Sebagai tambahan, cangkang kerang dapat mencegah defisiensi kalsium yang dapat menyebabkan osteoporosis, atau kondisi ostopenia yaitu penurunan kepadatan tulang (Faizah dan Fitranti, 2015).

 

Tingginya konsumsi pengan dari sumber laut, seperti kerang menjadikan produk sampingnya yaitu kulit kerang sebagai limbah juga tinggi. Meskipun sudah dikompensasi dengan banyaknya produk kerajinan limbah produk laut termasuk cangkang kerang, faktanya jumlah limbah kulit kerang masih tergolong tinggi. Di salah satu provinsi di Indonesia saja, volume limbah cangkang kerang pada 2019 meyentuh angka diatas 10.000 ton  (Ismail et al., 2022). Kondisi ini adalah masalah, karena limbah akan mempengaruhi kesehatan lingkungan itu sendiri.

 

Pembahasan 

Cangkang kerang merupakan salah satu produk samping hasil laut yang umumnya banyak ditemukan di area pesisir Pantai. Selama ini cangkang kerang dimanfaatkan sebagai kerajinan (Abubakar et al., 2021) dan selebihnya dibuang. Limbah cangkang kerang hijau saja di Jawa Tengah, Indonesia mencapai 12.500 ton. Mengingat tingginya volume cangkang kerang yang dihasilkan setiap tahunnya, maka dibutuhkan penanganan yang tepat untuk memberi nilai ekonomis pada produk samping laut ini. Selain itu, hal ini butuh dilakukan agar tidak mencemari lingkungan (Ismail et al., 2022).

 

Secara umum, cangkang kerang mengandung berbagai jenis mineral seperti Ca, Mg, Na, P, Fe, Cu, Ni, B, Zn, dan Si (Khairil, 2012). Kandungan kalsium yang tinggi pada cangkang kerang (Cho et al., 2017) menjadikan pengolahan limbah cangkang kerang untuk menghasilkan produk sumber kalsium sangat penting dilakukan. Program ini menjadi pilihan untuk kemandirian penyediaan mineral yang dibutuhkan tubuh bagi masyarakat sekaligus memberi nilai ekonomis produk bagi masyarakat dalam pengolahan limbah cangkang kerang sebagai sumber kalsium ini.

 

Jika melihat pada tujuan pembangunan keberlanjutan dalam 17 poin SDGs (Sustainable Development Goals), dalam menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, dalam mengembangkan masyarakat yang menjaga kehidupan sosial masyarakat, dalam menjaga kualitas lingkungan, dalam memastikan keadilan, dan dalam menerapkan tata kelola yang dapat mempertahankan peningkatan kualitas hidup masyarakat dari generasi ke generasi. upaya pengolahan limbah / produk samping hasil laut menjadi produk sumber kalsium menjadi poin yang dapat dikategorikan dalam poin 9 SDG yaitu Industry, Innovation, and Infrastucture dalam bidang scientifict research, technology, dan small entrepreneur.

 

Dalam pelaksanaannya tentu saja masyarakat membutuhkan peran perguruan tinggi dalam pelaksanaan pembedayaan masyarakat guna mengolah limbah cangkang kerang ini untuk dimanfaatkan dengan cara yang sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat umum. Nantinya bisa diinisiasi oleh pihak perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Airlangga untuk melakukan pelatihan tentang mengawal, membimbing, dan melakukan pengujian, hingga membantu mengenai pemasaran dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi

 

Program pelatihan tentang penggunaan kalsium dikehidupan sehari-hari dan proses konversinya dari limbah cangkang menjadi bahan yang penting guna mengurangi limbah cangkang. Lebih lanjut, kegiatan ini tentu bermanfaat dalam meningkatkan ketersediaan produk sumber kalsium dan meningkatkan pendapatan pelaku pengolahaan limbah cangkang kerang. Kegiatan pemberdayaan yang dapat dilakukan bisa meliputi hal-hal berikut: (a) mengedukasi masyarakat tentang manfaat kalsium untuk gigi dan tulang, (b) memberikan pengetahuan dan arahan tentang bagaimana menangani limbah cangkang kerang yang ditemukan di sekitar pemukiman untuk menghasilkan produk yang bernilai tinggi, (c) memberi ruang kerjasama antara perguruan tinggi sebagai tim ahli dan masyarakat selaku pengguna dan penyedia produk dari cangkang kerang, dan (d) memberikan pengetahuan pemasaran.

 

 

Kesimpulan

Tingginya konsumsi pengan dari sumber laut, seperti kerang menjadikan produk sampingnya juga tinggi. Meskipun sudang dimanfaatkan menjadi produk kerajinan limbah produk laut termasuk cangkang kerang, faktanya jumlah limbahnya masih tergolong tinggi.

 

Cangkang kerang dengan segudang manfaatnya sebagai sumber mineral, utamanya kalsium dalam bahasan ini menjadi hal yang penting untuk dimanfaatkan kelebihannya sebagai sumber kalsium. Dampak yang diperoleh adalah untuk menjaga kesehatan lingkungan dengan berkurangnya limbah cangkang kerang. Sekaligus, memberi nilai tambah ekonomi pada limbah cangkang kerang ini sehingga menambah pendapatan ekonomi masyarakat yang melaksanakan program pengolahan limbah kerang ini. Lebih lanjut Perguruan Tinggi, dapat melaksanakan kewajibannya untuk memberi kemanfaatan pada Masyarakat.

 

Kegiatan pemberdayaan yang dapat dilakukan bisa meliputi hal-hal berikut: (a) edukasi manfaat kalsium untuk gigi dan tulang, (b) memberikan pengetahuan dan arahan tentang bagaimana menangani limbah cangkang kerang di sekitar pemukiman untuk dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi, (c) memberi ruang kerjasama antara perguruan tinggi menjadi penyedia produk dari cangkang kerang, dan (d) memberikan pengetahuan pemasaran.

 

 Ditulis Oleh : Ahmad Farhan, 165241076
                            Mahasiswa Universitas Airlangga

 

Daftar Pustaka:

 

Abubakar, S., Abdul, K. M, Serosero, R. H, Subur. R, Widiyanti. S.E, Susanto. A. N., Rina & Asrining P. R. T. (2021). Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Untuk Produk Kerajinan Tangan Masyarakat Pesisir. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(4)

 

Bhattacharjee, B. N., Mishra, V. K., Rai, S. B., Parkash, O. and Kumar, D., 2019. Structure of apatite nanoparticles derived from marine animal (crab) shells: An environment-friendly and cost-effective novel approach to recycle seafood waste, ACS Omega, 4 (7), 1275312758.

 

Cho, M. G., Bae, S. M. and Jeong, J. Y., 2017. Egg shell and oyster shell powder as alternatives for synthetic phosphate: Fffects on the quality of cooked ground pork products. Korean journal for food science of animal resources, 37 (4), 571-578.

 

Faizah, L. N. and Fitranti, D. Y., 2015. Hubungan asupan protein, fosfor, dan kalsium dengan kepadatan tulang pada wanita dewasa awal, Journal of Nutrition College, 4 (2), 335-341.

 

Ismail, R., Cionita, T., Shing, W. L., Fitriyana, D. F., Siregar, J. P., Bayuseno, A. P., Nugraha, F. W., Muhamadin, R. C., Junid, R., & Endot, N. A. (2022). Synthesis and Characterization of Calcium Carbonate Obtained from Green Mussel and Crab Shells as a Biomaterials Candidate. Materials, 15(16), 5712.

 

Permata YE, Liesna AT, Rangkuti FM, Insyara K, Dayanti Y. Proximate composition of Anadara granosa and Paphia undulata. Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clincal Research. 2023 Jul 20;6(1): 001 005

 

Usman, M. R., Nabila, R., and Hakiki, L. N. (2020). Ekstraksi Kalsium dari Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis L.) dan Kerang Batik (Paphia undulata B.) dengan Metode Kalsinasi sebagai Sediaan Effervescent. Indonesian Journal of Chemical Research, 8(2), 101--107.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun