Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Boleh Nge-Mi Instan dari Temet sebagai Solusi

11 Agustus 2022   15:23 Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:35 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga mi naik atau tidak, mi instan tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia. Menurut World Instant Noodles Association, Indonesia adalah negara konsumen mi instan terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Pada 2021 Indonesia menghabiskan 13,27 miliar bungkus mi instan. Nilai penjualan mi instan di Indonesia juga tercatat terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Mengonsumsi mi secara berlebihan, mampu memicu berbagai gangguan kesehatan. Ini tidak berarti, bahwa kita dilarang mengonsumsi mi instan. Bahkan jika ada alternatif, alangkah eloknya kita membuat sendiri agar terjaminan kehigienisannya.

Gangguan Kesehatan

Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dua porsi atau lebih dalam seminggu berisiko tinggi terkena diabetes dan obesitas. Selain itu, kandungan serat dan nutrisi yang rendah pada mie instan mampu mengganggu pencernaan sehingga dapat menimbulkan sembelit atau sulit untuk buang air besar.

Pada mi instan terdapat kandungan TBH dan BHA yang bersifat karsinogenik.  Kandungan inilah yang mampu meningkatkan risiko kanker dan asma. Selain itu, mie yang sulit untuk dicerna di dalam tubuh juga mampu menyebabkan kanker.

Mi juga memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Garam ini mampu meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal. Itu sebabnya, dianjurkan untuk meminum air putih setelah makan mie instan.

Mi instan sangat tidak dianjurkan pada penderita diabetes. Ini disebabkan, mampu menganggu kadar gula dan pelepasan insulin. Mi instan juga mengandung bahan kimia dan pengawet yang tidak baik bagi kesehatan.

Monosodium glutame (MSG) dikenal sebagai salah satu bahan yang mampu melezatkan makanan. Kandungan MSG dalam mi instan dapat berdampak buruk bagi kesehatan loh. Bahkan beberapa studi menyebutkan MSG dapat menurunkan kinerja otak.

Baca juga: Serius Itu Koplak

Boleh Nge-mi, Kok

Makan mi instan memang tidak berbahaya asal dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan tidak berlebihan. Walaupun mi instan dapat menimbulkan gangguan kesehatan,  bukan berarti mi instan tidak boleh dikonsumsi. Asal kita tahu tipsnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun