Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bungkuknya Si Udang (Bagian 3-Habis)

11 Agustus 2022   06:56 Diperbarui: 11 Agustus 2022   07:02 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku banyak kenal dukun patah tulang. Semoga saja bisa disembuhkan.  Itu kalau kau mau. Aku tidak memaksamu.  Atau mau kubawa ke panti pijat?"

 "Ya ... ya. Apa itu tadi?" respon Udang menyeringai.

 "Panti pijat."

"Aku lebih suka ke sana, karena akan dilayani para Duyung nan jelita. nanti Kamu mau mengantarkan aku, Mar?" rajuk Udang.

 "Oke oke saja, tapi jangan salahkan aku kalau ada apa-apanya kelak." si Camar mengingatkan.

Nah, para pembaca yang Budiman karena sudah dibawa ke panti pijat Putri Duyung, akhirnya punggungnya yang patah tidak bisa diluruskan kembali.  Punggung Udang tetap bungkuk sampai sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun