Jam baru menunjukkan pukul lima sore.
Seperti biasanya Manurung menyiapkan makan sore. Seraya menyiapkan bahan -- bahan untuk di masak. Manurung menonton drama korea kesukaan yang di putar disalah satu stasiun TV swasta.
      Tiba -- tiba Manurung seperti di sambar oleh petir.
Padahal sore itu sama sekali tidak ada hujan. Cuaca cerah.
Manurung mendengar kabar bahwa Yosua Alexander meninggal di rumah dinas dimana dia bekerja dengan atasannya Irjen Rambo.
Pisau yang di pegang ditangannyapun tejadi.
Seluruh tubuh Manurung menjadi lemas dan kehilangan tenaga.
      "Kak Yos sua," katanya dengan lemas.
      Manurung tidak menyangka bahwa percakapan semalam itu merupakan percakapan terakhir dari kekasihnya tersebut.
                             ****
      Lima hari kemudian.